Jogja
Selasa, 13 Mei 2014 - 15:21 WIB

Gembira Loka Cari Pakan Alternatif untuk Penguin

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kandang penguin yang sudah mulai dibuka dari penutup yang terbuat dari kain digital printing. (JIBI/Harian Jogja/Ujang Hasanudin)

Harianjogja.com, JOGJA- Kebun Binatang Gembira Loka Jogja (KRKB GL Jogja) atau GL Zoo sedang mengusahakan mencari jenis ikan lokal yang tepat sebagai pengganti pakan penguin yang baru tiba.

“Selama ini, makanan masih dibantu dari pihak Singapore Zoo, sampai kami menemukan pakan alternatif. Sejauh ini, kami baru mencarinya di pantai Sadeng,” kata Josep Kurniawan, Manajer Marketing dan Pengembangan Gembira Loka, Senin (12/5/2014).

Advertisement

Pakan asli penguin tersebut adalah ikan mackerel, smelt, yang diimpor dari Amerika. Dalam sehari, pihak Gembira Loka menghabiskan tujuh kilogram pakan, untuk tiga kali makan penguin.

Ia menambahkan, segala pengondisian juga telah sesuai dengan ketentuan dari pendampingan zoo keeper dari Singapore Zoo yang hingga Karena minggu masih berada di Jogja.

Ada dua zoo keeper Gembira Loka yang sempat menempuh pendidikan selama kurang lebih satu tahun dan dididik langsung oleh zoo keeper pendamping dari Singapore Zoo.

Advertisement

Ketentuan perawatan bagi penguin tersebut cukup terbilang unik, karena penguin merupakan hewan yang memiliki daya ingat yang kuat.

“Keeper-nya saja mengatakan, saat ia akan memberi makan, penguin sudah hafal dan berbaris di dekatnya. Dan karena penguin hafal dengan aroma keringat, keeper kami yang bernama Sri Rahayu, atau mba Ayuk, tidak lagi pakai parfum supaya aroma keringatnya bisa dikenali,” tambah Josep.

Dalam menyambut kedatangan keluarga baru ini, telah disiapkan seribu buah boneka berbentuk penguin kecil, yang dijual pada pengunjung. Jackas Penguin saat ini menjadi koleksi terbaru. Dalam waktu dekat juga akan didatangkan jerapah dari Afrika.

Advertisement

Habib farastri, pengunjung KRKB GL mengaku mendapatkan edukasi dari kehadiran burung yang ternyata tak hanya tinggal di wilayah dingin seperti di kutub, melainkan di iklim sub tropis, seperti Indonesia.

“Senang bisa lihat penguin. Tadinya belum pernah lihat, penguinnya lucu,” tutur Habib Farastri, siswi Taman Kanak-kanak Kurung Ceper, Klaten, yang pagi itu sedang mengikuti kunjungan sekolah.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif