SOLOPOS.COM - Warga berjalan di atas bangunan ruko yang runtuh akibat gempa 6.5 SR, di Meuredu, Pidie Jaya, Aceh, Rabu (7/12/2016). (JIBI/Solopos/Antara/Irwansyah Putra)

Gempa Aceh mendapat perhatian dari BPBD DIY

Harianjogja.com, JOGJA-Gempa bumi yang mengguncang wilayah Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, menimbulkan kerusakan dan disinyalir banyak korban yang tertimpa reruntuhan bangunan.

Promosi Tragedi Bintaro 1987, Musibah Memilukan yang Memicu Proyek Rel Ganda 2 Dekade

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY menerjunkan tim Urban Search and Resque (SAR) dengan tujuh orang personel untuk membantu evakuasi korban reruntuhan.

“Kami mendapat laporan ada indikasi beberapa orang terjebak dalam reruntuhan, namun [informasi] masih simpang siur. Maka untuk itu, kami membuat rapat singkat untuk membuat operasi tanggap darurat di sana dan akan memberangkatkan tujuh orang atau delapan orang,” ujar Kasi Kedaruratan BPBD DIY, Danang Syamsu Rizal, Rabu (7/12/2016).

Danang mengungkapkan, paska gempa 6,5 skala Richter yang mengguncang Aceh, pihaknya telah mendapatkan informasi dari BPBD Aceh. Operasi respons darurat masih berlangsung, kurang lebih berlangsung selama tiga hari.

Tim yang diberangkatkan oleh BPBD DIY, di antaranya terdiri dari tim urban SAR dan sisanya adalah tim asesmen yang akan melakukan pengumpulan data-data, penanganan medis dan membantu membuka komunikasi di lokasi bencana.

Sedangkan tim urban SAR merupakan tim khusus dari BPBD DIY yang akan membantu dalam operasi penyelamatan korban yang tertimpa reruntuhan.

Danang menjelaskan DIY memiliki sepuluh orang tim Urban SAR yang telah dilatih secara khusus untuk melakukan penyelamatan korban gempa dari reruntuhan bangunan.

“Tim ini sudah mendapatkan pelatihan khusus, namun masih belum semua lengkap. Tetapi DIY sudah lebih dulu memiliki Urban SAR yang khusus untuk misi tersebut dibandingkan BPBD lain,” ungkap Danang.

Danang menambahkan di lokasi bencana gempa bumi kesulitan yang akan dihadapi tim yakni proses pencarian korban di bawah reruntuhan hingga upaya penyelematan korban yang tertimpa bangunan. Peralatan yang akan dibawa yakni alat dongkrak hidrolik, bor, pemotong baja atau beton, dan sejumlah peralatan lainnya.

“Tim akan melakukan operasi selama tiga hari, tetapi nanti tergantung perkembangan kondisi di sana. Tim juga diarahkan ke Pidie Jaya untuk operasi tanggap darurat,” imbuh Danang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya