Jogja
Minggu, 26 Oktober 2014 - 20:21 WIB

Gendruwo Ikut Ramaikan Kirab Gebyar Pelangi Budaya Bumi Merapi 2014

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Komunitas Gendruwo dan Ogoh-ogoh dari Kecamatan Gamping saat mengikuti kirab dalam Gebyar Pelangi Budaya Bumi Merapi 2014 di Jalan Pringgodiningrat, Sleman, Minggu (26/10/2014). (Rima Sekarani/JIBI/Harian Jogja)

Harianjogja.com, SLEMAN- Ribuan peserta kirab meramaikan kompleks Pemkab Sleman, Minggu (26/10/2014). Lebih dari 30 kelompok kirab beraksi memeriahkan Gebyar Pelangi Budaya Bumi Merapi 2014.

Sekitar pukul 10.00 WIB, kirab budaya yang menempuh jarak sekitar tiga kilometer dimulai dari kawasan bekas Pasar Sleman di utara Lapangan Denggung.

Advertisement

Masing-masing peserta secara berurutan melintasi Jalan Magelang menuju Jalan Pringgodiningrat dan berakhir di Lapangan Pemkab Sleman.

Beberapa bregada dengan kostum prajurit tradisional menampilkan kemampuan dan kreatifitasnya antara lain Bregada Pringgodiningrat, Mangkubumen, Kwagon, Wirosuto, Bathok Bolu, dan lainnya.

Selain itu, ada juga beberapa kelompok yang menampilkan upacara adat, keunggulan desa wisata, hingga komunitas dari institusi pendidikan dan pelaku usaha pariwisata.

Advertisement

Komunitas Gendruwo dan Ogoh-ogoh dari Kecamatan Gamping menjadi salah satu kelompok yang menyedot antusiasme masyarakat. “Tadi tiba-tiba orang yang jadi raksasa itu mendekat. Kaget tapi seru,” kata Yuli, 25, warga Margodadi, Seyegan.

Yuli berharap, pemerintah mengadakan kegiatan serupa yang lebih menarik di tahun depan. “Kalau bisa, ditambah lagi jumlah orang pentas,” ujar dia yang datang bersama beberapa temannya.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Sleman, Ayu Laksmidewi mengungkapkan, Gebyar Pelangi Budaya Bumi Merapi 2014 ingin menunjukkan potensi ragam budaya sekaligus mewadahi ekspresi kehidupan seni budaya masyarakat Sleman.

Advertisement

“Masyarakat Sleman adalah masyarakat bumi Merapi yang secara nyata memiliki kompleksitas dan realita budaya yang masih kental dalam kehidupan sehari-hari,” papar Ayu.

Ayu menambahkan, Gebyar Pelangi Budaya Bumi Merapi 2014 juga ditujukan untuk untuk memeringati Hari Batik Nasional pada 2 Oktober lalu. “Ini juga sekaligus untuk memeringati Hari Pariwisata Internasional yang jatuh pada 27 September mendatang,” ucapnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif