SOLOPOS.COM - Foto Ilustrasi Geng Motor JIBI/Harian Jogja/Antara

Foto Ilustrasi Geng Motor
JIBI/Harian Jogja/Antara

JOGJA- Polresta Jogja menyatakan perang melawan geng motor. Pasalnya, geng motor sudah meresahkan dan masuk dalam isu berskala nasional.

Promosi Pembunuhan Satu Keluarga, Kisah Dante dan Indikasi Psikopat

Pernyataan itu disampaikan Kasat Reskrim Polresta Jogja Kompol Dodo Hendro Kusuma. Dodo menegaskan, pihaknya akan terus memerangi geng-geng pelajar bermotor di wilayah Jogja.

“Kasus ini sudah menjadi isu nasional. Kami akan mengungkap kasus ini akar ke akar-akarnya agar tidak muncul lagi geng-geng lainnya di Jogja. Komitmen kami akan membubarkan genk-genk yang meresahkan masyarakat itu,“ kata Dodo di kantornya, Kamis (16/5).

Agar kasus serupa tidak terjadi, Dodo berharap kepolisian, sekolah, dinas pendididkan dan orangtua bisa saling sinergi. Sebab, kasus tersebut terjadi saat malam hari.

“Kenapa mereka malam-malam masih berkeliaran? Seharusnya para orangtua juga ikut mengawasi keberadaan anak-anak mereka,” tegas Dodo.

Terkait kasus pelemparan bom molotov di SMKN 3 Jetis, Polresta menetapkan empat tersangka yaitu RY, 17, YP, 15, WW, 19, dan OS, 15. Keempatnya dijerat empat pasal dan tidak menutup kemungkinan polisi menetapkan tersangka baru.

Dodo menegaskan, tersangka terkait langsung dengan pelemparan dua bom molotov. Mereka disebut memiliki ide hingga eksekusi.
Keempatnya berasal dari Genk WTC. Salah satu barang bukti yang diamankan adalah sebuah bom molotov yang belum meledak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya