SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Reuters)

Harianjogja.com, JOGJA- Ironis. Dua anggota geng pelajar di Jogja yang telah membacok dua orang tak dikenal, malah merasa bangga, meskipun akhirnya menyesal setelah ditangkap polisi.

Kedua tersangka masing-masing berinisial HAT, 17, dan MR, 18. Mereka membacok Rendra Hafido, 15, warga Gamping, Sleman, dan Safar Julanda, warga Catur Tunggal, Sleman di kawasan Titik Nol Kilometer Jogja, pada Rabu (1/10/2014) malam.

Promosi Jaga Jaringan, Telkom Punya Squad Khusus dan Tools Jenius

Saat Harianjogja.com menemui kedua tersangka, Kamis (2/10/2014) siang, kedua tersangka mengakui sempat bangga usai membacok. Namun penyesalan muncul setelah kedua tersangka ditangkap polisi. Keduanya pun berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya.

MR juga menyampaikan permohonan maaf kepada korban. Permohonan maaf HAT dan MR juga disampaikan untuk orang tua mereka masing-masing yang belum diperkenankan polisi menjenguk mereka.

Kepala Polresta Jogja Komisaris Besar Polisi Slamet Santoso mengatakan, pihaknya harus hati-hati dalam mememeriksa kedua tersangka mengingat keduanya masih pelajar.

Menurut Slamet, kedua tersangka masih labil sehingga tidak mengetahui akibat dari perbuatannya. Namun, polisi tetap harus menindak perbuatan pidananya.

Slamet mengatakan, untuk menangani kenakalan remaja tidak hanya menjadi tugas kepolisian. Namun juga butuh keterlibatan orang tua dan pihak sekolah.

Dia berharap pihak sekolah memanfaatkan dua polisi yang ditempatkan di sekolah-sekolah untuk sarana berkonsultasi dan sharing soal kenakalan remaja.

“Alumni sekolah yang terkadang memprovokasi adik kelasnya nanti kita akan lakukan pendekatan dengan melibatkan guru dan orangtua siswa,” tandas Slamet.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya