SOLOPOS.COM - Tulisan Welcome to Geopark Gunungsewu terpampang di jalur bokong semar di Jalan Jogja-Wonosari, Kecamatan Patuk, Rabu (7/5/2014). (JIBI/ Harian Jogja/Kusnul Isti Qomah)

Geopark atau taman bumi di tiga kabupaten, yakni Gunungkidul, Wonogiri dan Pacitan ini memiliki berbagai situs geologi.

Harianjogja.com, JOGJA-Gunung Sewu menjadi kawasan geo heritage yang dimiliki tiga wilayah, DIY, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Mengenalkan lebih luas tentang kawasan bersejarah ini, Geopark Gunung Sewu Night Specta akan digelar di geosite Gunung Api Nglanggeran, Rabu (7/12) mendatang.

Promosi Jaga Jaringan, Telkom Punya Squad Khusus dan Tools Jenius

Gelaran acara ini merupakan kerjasama Dinas Pariwisata DIY, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Gunungkidul serta masyarakat yang tergabung dalam Forum Komunikasi Lintas Komunitas Istimewa Peduli Pariwisata dalam mempromosikan kawasan yang telah ditetapkan oleh UNESCO setahun silam. Kepala Dinas Pariwisata DIY Aris Riyanta mengatakan upaya yang dilakukan untuk mempromosikan kawasan ini bertumpu pada tiga aspek.

“Upaya edukasi kepada masyarakat luas tentang adanya geopark, konservasi sebagai suatu bentuk pelestarian dan pemberdayaan manusia dalam Hal ini untuk menggerakkan ekonomi serta menyejahterakan masyarakat di sekitar kawasan ini,” ujar Aris dalam jumpa pers yang diselenggarakan di Sky Lounge, Hotel Neo Malioboro, Kamis (1/12/2016).

Aris mengatakan, Geopark Night Specta bertajuk Menjemput Impian Mendunia ini akan dimeriahkan oleh musisi ibukota, Katon Bagaskara. Kontribusi penyanyi lawas ini dalam membawakan lagu Yogyakarta begitu melekat di hati masyarakat.

“Penampilan Katon Bagaskara juga nantinya akan diiringi oleh musik orkestra dari para siswa Sekolah Menengah Musik. Selain itu, ada juga atraksi seni dari masyarakat sekitar,” jelas Aris.

General Manager Geopark Gunung Sewu, Budi Martono menambahkan geopark atau taman bumi di tiga kabupaten, yakni Gunungkidul, Wonogiri dan Pacitan ini memiliki berbagai situs geologi yang harus dilindungi. Salah satu situs yang sangat dikenal yakni Gunung Api Nglanggeran. Gunung api purba yang dahulunya berada di dasar laut yang terangkat sejauh 80 meter.

Situs geologi yang ada di sepanjang Gunung Sewu, kata Budi, sedikitnya memiliki 33 titik geo yang terdiri dari goa, pantai dan gunung. “Sejak dinobatkan oleh UNESCO, jumlah kunjungan wisata di Gunung Sewu terus mengalami peningkatan,” ungkap Budi.

Sementara itu, Kabid Pengembangan Pariwisata Dinbudpar Gunungkidul Hari Sukmono menambahkan UNESCO turut berperan memasarkan Gunung Sewu ini sebagai produk pariwisata. Posisi pariwisata dalam hal ini bertumpu pada tiga pilar dari konsep geopark, yakni bio diversity, culture diversity dan geo diversity.

“Pariwisata sendiri merupakan kegiatan menjual produk dari konsep pengembangan suatu kawasan dengan mendatangkan wisatawan. Dengan demikian konservasi terjaga, edukasi terjaga dan pemberdayaan masyarakat juga ikut terjamin,” jelas Hari.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya