SOLOPOS.COM - Tulisan Welcome to Geopark Gunungsewu terpampang di jalur bokong semar di Jalan Jogja-Wonosari, Kecamatan Patuk, Rabu (7/5/2014). (JIBI/ Harian Jogja/Kusnul Isti Qomah)

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Kegagalan Gunungsewu masuk dalam global geopark network tak membuat pemerintah di tiga kabupaten (Gunungkidul, Pacitan dan Wonogiri) menjadi patah arang.

Rencananya, mereka akan melakukan pertemuan di Pacitan pada Rabu (15/10/2014) untuk melakukan evaluasi terhadap kegagalan tersebut.

Promosi Vonis Bebas Haris-Fatia di Tengah Kebebasan Sipil dan Budaya Politik yang Buruk

Sekretaris Daerah Gunungkidul Budi Martono mengatakan pertemuan tersebut merupakan tindak lanjut dari penundaan karts Gunungsewu masuk dalam situs warisan dunia. Dalam pertemuan itu, akan dibahas langkah ke depan sebelum kawasan tersebut benar-benar diakui UNESCO.

“Bukan gagal, tapi ditunda hingga satu tahun ke depan. Sebelum dilakukan penetapan, akan dilakukan pembenahan dari beberapa persyaratan yang belum bisa dipenuhi,” kata Budi, Rabu (8/10/2014).

Dia menjelaskan, penilaian geosite Gunungsewu sudah mencapai 90%, sesuai dengan standardisasi yang ditetapkan UNESCO. Sedangkan sisanya 10%, masih menjadi catatan dan butuh perbaikan.

“Hingga saat ini, kami belum menerima surat resmi. Tapi, kekurangan tersebut lebih ke masalah administrasi dan sarana pendukung yang lain. Salah satunya, kemampuan berbahasa asing dari pengelola,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya