SOLOPOS.COM - Perajin gerabah di Kasihan tengah mengaluskan anyaman pada gerabah dengan cara dipanaskan dengan api, Selasa (10/10/2017). (Herlambang Jati Kusumo/JIBI/Harian Jogja)

Perajin di Bantul menciptakan inovasi pada produk gerabah.

Harianjogja.com, BANTUL— Industri kerajinan di Bantul semakin kreatif. Sejumlah perajin gerabah misalnya berinovasi membuat gerabah dengan paduan anyaman dan kaca.

Promosi Timnas Garuda Luar Biasa! Tunggu Kami di Piala Asia 2027

Perajin gerabah di Kasihan, Bantul Waluyo salah satunya. Ia berinovasi menciptakan gerabah dengan sejumlah variasi. Tidak sekedar gerabah saja namun dihiasi dengan pecahan kaca dan berbagai hiasan dari rotan maupun bambu.

Waluyo mulai membuat gerabah sejak 2006 silam. Dia belajar membuat hiasan Gerabah tersebut dari tempatnya bekerja sebelumnya. “Di sini kami hanya buat hiasannya seperti nempel-nempel kaca itu atau juga hiasan rotan, untuk gerabahnya sendiri kami beli,” ungkap Waluyo, Selasa (10/10/2017).

Hasil penjualan dari kerajinan buatannya itu telah sampai ke beberapa negara di Asia maupun Eropa. Namun sayang, untuk saat ini penjualan gerabah tengah menurun. “Untuk penjualan gerabah dengan hiasan kaca maupun rotan biasanya musiman, biasanya menjelang Lebaran, Natal besok Desember maupun tahun baru,” tuturnya.

Produk-produk yang dihasilkan oleh Waluyo bermacam-macam, mulai dari vas bunga, guci serta frame kaca dengan kisaran harga mulai dari ratusan ribu rupiah hingga jutaan rupiah. Ditambahkannya, awalnya dulu dirinya sering bekerja sama dengan lembaga koperasi untuk membantu modal produksi namun saat ini sudah tidak lagi.

Saat ini Waluyo membuat gerabah hias apabila ada pesanan. Ia tidak membuat gerabah setiap hari karena penjualan yang sedang menurun.

Salah satu perajin gerabah yang bek,a di tempat Waluyo Ruki Bayu menuturkan, lebih mudah membuat gerabah dengan kaca.

“Untuk pembuatan gerabah dengan hiasan sendiri lebih sulit yang dengan anyaman, karena itu ada beberapa tahap dan prosesnya penuh ketelitian, untuk yang kaca kami tinggal menempelkannya saja dengan lem kayu, itu lebih cepat, tetapi untuk harga justru yang dengan kaca lebih mahal,” kata Ruki.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya