Harianjogja.com, KULONPROGO- Pemerintah Kabupaten Kulonprogo menggencarkan implementasi Gerakan Sayang Ibu (GSI). Diharapkan kegiatan itu dapat menekan angka kematian ibu hingga ke pelosok.
Promosi Vonis Bebas Haris-Fatia di Tengah Kebebasan Sipil dan Budaya Politik yang Buruk
Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemerintahan Desa Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPMPDPPKB) Kulonprogo, Ernawati Sukeksi mengatakan gerakan tersebut dilaksanakan oleh masyarakat, bekerjasama dengan pemerintah untuk meningkatkan kualitas hidup perempuan melalui berbagai kegiatan yang mempunyai dampak terhadap upaya penurunan angka kematian ibu karena hamil, melahirkan dan nifas serta penurunan angka kematian bayi.
“Sejauh ini kami mendorong setiap unsur pejabat pemerintah di kabupaten, kecamatan dan desa atau Kelurahan untuk peduli terhadap penyebab kematian ibu dan bayi serta upaya penanggulannya secara terpadu,” tutur Erna dalam kegiatan Sosialisasi GSI dengna peserta dari 12 kecamatan se-Kulonprogo di Aula BPMPDPPKB, Jumat (23/8/2013).
Selain sosialisasi, lanjut Erna, pihaknya juga rutin melakukan pembinaan serta evaluasi di tingkat kecamatan serta berupaya meningkatkan fungsi dan peran institusi di bidang kesehatan dan petugas kesehatan dalam pengumpulan data ibu hamil dan pelayanan kesehatan ibu dan anak.