SOLOPOS.COM - Ilustrasi gerhana matahari (Front Roll)

Gerhana matahari bisa dilihat dari Jogja melalui teleskop, ada lima unit yang disediakan Taman Pintar dan BMKG

Harianjogja.com, JOGJA-Taman Pintar Jogja dan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Daerah Istimewa Yogyakarta (BMKG DIY) menyiapkan lima buah teleskop untuk mendukung pelaksanaan pengamatan bersama gerhana matahari.

Promosi Kanker Bukan (Selalu) Lonceng Kematian

Kepala Taman Pintar Jogja, Yunianto Dwi Sutono pada Selasa (1/3/2016) menjelaskan, lima teleskop tersebut sudah dilapisi dengan filter cahaya matahari.

Teleskop ini akan digunakan sebagai alat bantu pengamatan gerhana matahari sebagian yang diprediksi akan melewati jalurnya di Jogja, pada 9 Maret 2016.

“Jangan sekali-kali mencoba mengamati gerhana matahari secara langsung, tanpa alat bantu,” ujarnya.

Kegiatan pengamatan gerhana matahari ini akan dilangsungkan bersama-sama dengan masyarakat umum, di seputaran Tugu Pal Putih, Jogja pada Rabu (9/3/2016) dengan jadwal kegiatan dimulai pukul 06.00 WIB.

Sementara secara terpisah, Staff Observasi Stasiun Geofisika Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika DIY, Nugroho Budi Wibowo menjelaskan, intensitas radiasi yang ditimbulkan matahari saat gerhana, sama seperti ketika hari normal.

Meskipun suasana terlihat gelap dan saat itu posisi matahari tertutup piringan bulan, melihat gerhana matahari secara langsung, berarti sama saja kita menatap matahari langsung.

Padahal radiasi cahaya bersumber dari cahaya matahari yang masuk melewati mata, perlu direduksi oleh pupil sebanyak 50.000 kali. Sedangkan apabila pupil tidak mampu mereduksinya, retina tidak sempat beradaptasi, dan beresiko kebutaan.

“Gejala pertama yang akan dirasakan, penglihatan seperti ‘blank’ dan gelap secara tiba-tiba,” ungkapnya.

Bagi masyarakat yang ingin mengamati gerhana matahari, perlu menggunakan alat bantu optik seperti kacamata matahari, teleskop dengan filter matahari, kacamata las yang lensanya berwarna pekat, atau dengan alat sederhana melalui lubang ‘pinhole’ buatan. Tidak disarankan pula melihat gerhana matahari dengan kacamata biasa tanpa dilapisi filter matahari.

Melihat fenomena gerhana matahari melalui pantulan air di dalam baskom juga tidak disarankan. Karena sama saja dengan melihat pantulan gerhana matahari melalui cermin, intensitas radiasi juga tidak mengalami pengurangan.

“Bagi fotografer yang ingin mengabadikan fenomena ini disarankan menggunakan filter cahaya matahari. Supaya bisa mendapatkan hasil gambar yang baik, namun dengan cara yang nyaman dan aman bagi mata,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya