Jogja
Rabu, 2 Maret 2016 - 20:20 WIB

GERHANA MATAHARI : Lima Teleskop Disiapkan untuk Nonton Bareng Gerhana dari Tuju Jogja

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi gerhana matahari (Front Roll)

Gerhana matahari bisa dilihat dari Jogja melalui teleskop, ada lima unit yang disediakan Taman Pintar dan BMKG

Harianjogja.com, JOGJA-Taman Pintar Jogja dan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Daerah Istimewa Yogyakarta (BMKG DIY) menyiapkan lima buah teleskop untuk mendukung pelaksanaan pengamatan bersama gerhana matahari.

Advertisement

Kepala Taman Pintar Jogja, Yunianto Dwi Sutono pada Selasa (1/3/2016) menjelaskan, lima teleskop tersebut sudah dilapisi dengan filter cahaya matahari.

Teleskop ini akan digunakan sebagai alat bantu pengamatan gerhana matahari sebagian yang diprediksi akan melewati jalurnya di Jogja, pada 9 Maret 2016.

Advertisement

Teleskop ini akan digunakan sebagai alat bantu pengamatan gerhana matahari sebagian yang diprediksi akan melewati jalurnya di Jogja, pada 9 Maret 2016.

“Jangan sekali-kali mencoba mengamati gerhana matahari secara langsung, tanpa alat bantu,” ujarnya.

Kegiatan pengamatan gerhana matahari ini akan dilangsungkan bersama-sama dengan masyarakat umum, di seputaran Tugu Pal Putih, Jogja pada Rabu (9/3/2016) dengan jadwal kegiatan dimulai pukul 06.00 WIB.

Advertisement

Meskipun suasana terlihat gelap dan saat itu posisi matahari tertutup piringan bulan, melihat gerhana matahari secara langsung, berarti sama saja kita menatap matahari langsung.

Padahal radiasi cahaya bersumber dari cahaya matahari yang masuk melewati mata, perlu direduksi oleh pupil sebanyak 50.000 kali. Sedangkan apabila pupil tidak mampu mereduksinya, retina tidak sempat beradaptasi, dan beresiko kebutaan.

“Gejala pertama yang akan dirasakan, penglihatan seperti ‘blank’ dan gelap secara tiba-tiba,” ungkapnya.

Advertisement

Bagi masyarakat yang ingin mengamati gerhana matahari, perlu menggunakan alat bantu optik seperti kacamata matahari, teleskop dengan filter matahari, kacamata las yang lensanya berwarna pekat, atau dengan alat sederhana melalui lubang ‘pinhole’ buatan. Tidak disarankan pula melihat gerhana matahari dengan kacamata biasa tanpa dilapisi filter matahari.

Melihat fenomena gerhana matahari melalui pantulan air di dalam baskom juga tidak disarankan. Karena sama saja dengan melihat pantulan gerhana matahari melalui cermin, intensitas radiasi juga tidak mengalami pengurangan.

“Bagi fotografer yang ingin mengabadikan fenomena ini disarankan menggunakan filter cahaya matahari. Supaya bisa mendapatkan hasil gambar yang baik, namun dengan cara yang nyaman dan aman bagi mata,” tuturnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif