Jogja
Rabu, 9 Maret 2016 - 13:50 WIB

GERHANA MATAHARI TOTAL : Cuaca Berkabut, Warga Gunungkidul Nekat Melihat Gerhana dengan Mata Telanjang

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sebagian warga Perumahan Joho, KecamatanKabupaten Sukoharjo menikmati peristiwa gerhana matahari di pinggir lahan persawahan, Rabu (9/3/2016). (Trianto Hery Suryono/JIBI/Solopos)

Gerhana matahari total disaksikan sebagian warga di Gunungkidul dengan mata telanjang

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Cuaca berkabut yang menyelimuti sebagian wilayah Gunungkidul memudahkan masyarakat untuk menyakiskan fenomena gerhana matahari yang terjadi pada Rabu (9/3/2016).  Akibatnya sejumlah warga pun berani melihat peristiwa itu tanpa menggunakan kacamata pelindung.

Advertisement

Salah seorang warga di Kecamatan Semin, Wawan mengakui peristiwa gerhana matahari yang terjadi kemarin merupakan pengalaman pertama melihat fenomena tersebut. Ia pun sempat was-was saat karena ada kepercayaan bahwa dengan melihat tanpa pelindung bisa merusak mata.

Namun kekhawatiran itu agak berkurang karena cuaca yang terjadi kemarin berkabut sehingga teriknya tidak terasa menyengat dan menyilaukan. Sebab pancaran sinar yang turun telah tersaring oleh kabut.

“Tidak silau sehingga saya beranikan melihat secara langsung dan mata saya juga tidak sakit,” kata Wawan.

Advertisement

Meski hanya terlihat goresan putih berbentuk sabit, dia sudah sangat senang. Pasalnya fenomena ini tidak datang setiap waktu karena butuh puluhan tahun untuk bisa melihat kembali. “Tadi sempat motret pake HP untuk kenang-kenangan,” ujarnya.

Hal senada juga diungkapkan Widodo, warga Desa Jatiayu, Karangmojo. Menurut dia, cuaca berkabut menyelimut pagi kemarin turut memudahkan untuk melihat fenomena tersebut. “Saya bisa melihat dengan mata telanjang, karena sinarnya tidak terik karena sudah terhalang kabut,” kata Widodo.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif