Jogja
Senin, 21 Juli 2014 - 06:20 WIB

Gerindra Incar 'AB 1' di Bantul

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Istimewa)

Harianjogja.com, BANTUL– Partai Gerindra Kabupaten Bantul menegaskan mengincar posisi Bupati Bantul alias AB 1 pada pemilihan kepala daerah (Pemilukada) 2015 mendatang. Partai pimpinan capres Prabowo Subianto itu mengklaim telah menyiapkan sejumlah nama untuk diajukan pada Pemilukada yang tidak sampai setahun lagi.

Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerindra Bantul Purwanto menyatakan, partainya sengaja mengincar kursi AB 1 karena posisi Gerindra kini semakin kuat dengan perolehan suara kedua terbesar di Bantul setelah PDIP.

Advertisement

“Suara kami terbanyak ke dua jadi kami targetkan AB 1, itu tekad kami,” kata Purwanto pekan lalu.

Upaya meraih kursi nomor satu di Bantul itu menurutnya sudah mulai dipersiapkan sejak sekarang. Bahkan Purwanto mengklaim telah memiliki 3-4 orang calon yang akan diseleksi dan diajukan di kompetisi Pemilukada 2015. Saat ini komunikasi dengan sejumlah calon tersebut tengah diintensifkan.

“Kami bahkan sudah komunikasi dengan tiga sampai empat orang calon, kami sudah punya,” paparnya.

Advertisement

Sejumlah calon yang akan diseleksi tersebut menurutnya berasal dari masukan kader Gerindra di Bantul serta dari tokoh masyarakat. Bahkan ada pula yang merupakan mantan birokrat. Yang jelas menurut Purwanto, calon yang akan mereka ajukan sudah dikenal masyarakat banyak. Selain komunikasi dengan sejumlah calon, persiapan partai menuju medan politik 2015 juga telah dilakukan.

Terkait partai pendukung untuk mengajukan calon kepala daerah, Gerindra mengklaim belum memutuskan hingga sekarang. Namun purwanto menyatakan, koalisi ke depan tidak hanya tertutup bagi partai koalisi permanen yang telah disepakati Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Gerindra. Seperti diketahui partai koalisi permanen pendukung capres Prabowo Subianto tersebut yaitu Gerindra, PAN, PPP, PKS, Golkar dan PBB.

Dinamika politik di daerah menurutnya dapat berbeda dengan kebijakan di pusat. Selama koalisi dengan partai tertentu di luar koalisi permanen dianggap menguntungkan, keputusan dapat berubah. Meski diakuinya, Gerindra tetap akan memprioritaskan bekerjasama dengan partai yang masuk koalisi permanen sesuai arahan DPP Gerindra.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif