Jogja
Selasa, 18 Desember 2012 - 07:17 WIB

Golo Masih Rawan Banjir

Redaksi Solopos.com  /  Esdras Ginting  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Banjir di Golo, Pandean, Jogja. (JIBI/Harian Jogja/Desy Suryanto)

Banjir di Golo, Pandean, Jogja. (JIBI/Harian Jogja/Desy Suryanto)

JOGJA—Tiang-tiang penyangga beton proyek pembangunan jalan Batikan dituding sebagai penyebab banjir di wilayah Golo, Pandean. Namun, tuntutan warga agar tiang begesting beton segera dicabut belum bisa dipenuhi.

Advertisement

Menurut Kepala Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah (Kimpraswil) Jogja, Toto Suroto, tiang penyangga bisa dilepas bila kondisi beton sudah kuat. “Kami belum bisa memenuhi keinginan masyarakat. Kalau beton sudah kuat, baru bisa dihilangkan. Beton itu belum kuat menahan beban,” kata Toto di kantornya, Senin (17/12/2012).

Idealnya, jelas Toto, tiang penyangga baru bisa diambil bila usia beton sudah mencapai 21 hingga 28 hari. Jika dipaksakan diambil sekarang, hal itu berisiko ambrol apabila ada kendaraan yang parkir atau ada warga yang melintas. “Hari ini [kemarin] akan kami cek dulu kekuatannya. Minggu depan [tiang penyangga] baru bisa diambil,” sambung Toto.

Advertisement

Idealnya, jelas Toto, tiang penyangga baru bisa diambil bila usia beton sudah mencapai 21 hingga 28 hari. Jika dipaksakan diambil sekarang, hal itu berisiko ambrol apabila ada kendaraan yang parkir atau ada warga yang melintas. “Hari ini [kemarin] akan kami cek dulu kekuatannya. Minggu depan [tiang penyangga] baru bisa diambil,” sambung Toto.

Proyek pembangunan jalan Batikan dimulai sejak 20 September dan ditargetkan selesai pada 24 Desember 2012 mendatang. Hingga kini, proyek tersebut masih menyisakan sekitar 20 meter pengecoran terakhir dari total 80 meter yang direncanakan. Total anggarannya mencapai Rp2,3 miliar dari APBD 2012 Kota Jogja.

Untuk mengantisipasi banjir berikutnya, Kimpraswil Jogja telah meminta Balai Besar Sungai Serayu Opak (BBWSO) agar memberlakukan sistem buka tutup di pintu air Selokan Mataram. “Ketika debit air naik, selokan seharusnya ditutup agar air tidak meluap di Kali Manunggal [Golo, Pandeyan]. Kalau dibuka akibatnya banjir seperti kemarin,” tandasnya.

Advertisement

Sebagaimana diketahui, Kali Manunggal di jalan Batikan meluap sampai masuk rumah warga kampung RW 02 Golo Pandeyan, Umbulharjo, Minggu (16/12/2012). Terhitung sejak 29 November sudah empat kali banjir merendam puluhan pemukiman di wilayah tersebut. Warga menuding, tiang-tiang penyangga jalan membuat sampah terhambat sehingga air sulit mengalir.

Ketua RW 2 Golo, Herry Zudianto membenarkan, selama tiang penyangga belum diambil, wilayah Golo masih riskan terjadi banjir kembali jika hujan deras melanda. Dia mendesak agar pihak kontraktor melakukan pembersihan sampah rutin selama tiang masih belum diambil untuk meminimalisir banjir kembali.

“Kami juga berharap agar warga mau bersabar menunggu proyek terselesaikan. Semoga, selama seminggu ini hujan tidak begitu deras dan proyek bisa terselesaikan sebelum Natal,”
harapnya.

Advertisement

Lelang Dipercepat

Sementara, Ketua Komisi C DPRD Kota Jogja, Zuhrif Hudaya, mendesak penyelenggaraan lelang proyek Jalan Batikan 2013 digelar lebih awal. Bila itu dilakukan, maka Juni 2013 pengerjaan lanjutan proyek Jalan Batikan sudah bisa dilaksanakan tanpa menyebabkan banjir di sekitarnya.

“Lelang proyek bisa lebih awal, bisa dimulai Desember ini atau Januari 2013. Toh APBD 2013 sudah diketok. Kalau lelang baru dilakukan Juni seperti tahun ini, maka proyek baru bisa dimulai September sehingga berbarengan dengan musim hujan lagi,” jelas Zuhrif, Senin (17/12).

Advertisement

Ia mengaku sudah berulang kali mendesak eksekutif agar melaksanakan berbagai proyek pembangunan termasuk proyek Jalan Batikan awal tahun agar tidak terjadi penumpukan proyek akhir tahun. “Termasuk penyelenggaraan proyek Jalan Batikan tahap yang telah dianggarkan sebesar Rp5,66 miliar dari APBD 2013,” ujar dia.

Advertisement
Kata Kunci : Banjir Di Golo Pandeyan
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif