Jogja
Minggu, 18 Agustus 2013 - 20:15 WIB

Gubernur DIY : Paskibraka Menjadi Ajang Pemupuk Semangat Kebangsaan

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Foto ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Foto ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Harianjogja.com, JOGJA – Pembentukan pasukan pengibar bendera dapat dijadikan pemupuk semangat kebangsaan, cinta Tanah Air, bela negara, kepemimpinan, disiplin, dan budi pekerti luhur.

Advertisement

Hal itu diungkapkan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X, pada acara ramah tamah dengan anggota Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) di Bangsal Kepatihan, Minggu (18/8/2013).

“Pembentukan pasukan pengibar bendera dalam rangka pembangunan karakter dan nasionalisme,” kata Sultan.

Advertisement

“Pembentukan pasukan pengibar bendera dalam rangka pembangunan karakter dan nasionalisme,” kata Sultan.

Menurut dia, beberapa pelajaran yang dapat dipetik hikmah dan teladan khususnya bagi paskibra adalah pelajaran yang dikaitkan dengan Orasi Bung Karno tahun 1920 yang menyatakan “beri aku seribu orang, dan dengan mereka aku akan menggerakkan Gunung Semeru, beri aku sepuluh pemuda yang membara cintanya kepada Tanah Air, dan aku akan mengguncang dunia”.

“Dari petikan orasi tersebut pelajaran pertama yang dapat dipetik adalah jika 10 pemuda saja bisa mengguncang dunia, secara metaforis bagaimana kelompok paskibra yang berjumlah 45 orang, dan memiliki jiwa militansi yang tinggi, bukankah bisa mengubah Indonesia menjadi lebih bermartabat dan sejahtera?” katanya.

Advertisement

Selain itu, peristiwa Muhammad Al Fatih yang dalam usia muda berhasil menata Turki dan berhasil memperbesar pengaruh Turki Utsmaniah pada abad ke-15.

“Pelajaran selanjutnya adalah tentang toleransi beragama, karena menyadari kita hidup dalam kebhinnekaan tetapi tetap menyatu di dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” katanya.

Menurut dia, Paskibra DIY juga diharapkan membaca Serat Wulang Sunu yang berisi motivasi dalam menggapai cita-cita. Jika meminjam istilah Bung Karno, mutiara kata dalam “serat piwulang” itu sama halnya dengan pesan beliau “…gantungkanlah cita-citamu setinggi bintang di langit…”.

Advertisement

“Kami berharap citra paskibra yang dijiwai oleh Semangat Proklamasi tetap terjaga sehingga mampu menjadi teladan sebagai generasi muda Indonesia yang berwawasan kebangsaan dan mencintai Tanah Air sebagai yang utama,” katanya.

Ia mengatakan, selayaknya puji syukur dipanjatkan kepada Tuhan, karena rangkaian acara Peringatan Hari Proklamasi Kemerdekaan Ke-68 Republik Indonesia (RI) telah berjalan lancar, penuh khidmat, dan berakhir dengan baik.

“Keberhasilan tersebut juga tak luput berkat peranan paskibra yang terdiri atas para pelajar SMA dan SMK yang terpilih melalui seleksi yang sangat ketat,” katanya.

Advertisement

Ketua Umum Panitia Peringatan HUT Kemerdekaan Ke-68 RI Tingkat DIY Sulistyo mengatakan, anggota Paskibra DIY yang mengikuti ramah tamah dengan gubernur DIY itu sebanyak 700 orang.

“Mereka merupakan anggota paskibra yang bertugas pada upacara Peringatan HUT Kemerdekaan Ke-68 RI di tingkat DIY dan kabupaten/kota se-DIY,” kata Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda DIY itu.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif