SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
JOGJA—Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menyesalkan proses recovery (pemulihan) dan pembangunan infrastruktur pasca setahun erupsi Merapi belum berjalan lantaran anggaran dari Pusat tak kunjung turun.
Sultan, kepada wartawan, Selasa (25/10) menyatakan, hingga saat ini dana pembangunan infrastruktur dari pusat senilai kurang lebih Rp400 miliar tersebut belum turun padahal sudah dianggarkan dari APBN. “Untuk recovery itu kan departemen sampai sekarang belum jalan, infrastrukturnya belum,” ujarnya.
Dirinya tak tahu persis apa alasan Pusat belum mencairkan dana tersebut. Padahal menurutnya Pemprov DIY sudah mendesak agar dana segera cair. Bahkan staf dari Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) yang dikepalai Kuntoro Mangkusubroto, sudah pernah datang ke Jogja. Meski info terkahir dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dana infrastruktur turun November mendatang namun belum dapat dipastikan.
“Enggak tahu alasan mereka apa (dana belum cair), padahal anggarannya sudah ada, apa problemnya di Kementerian Keuangan nggak tahu. Kami sudah mendesak berkali-kali tapi kalau recovery (dana recovery) nya saja belum keluar piye (gimana),” tuturnya.
Pemprov menurutnya tak dapat menangani pekerjaan yang menjadi wewenang Pemerintah Pusat dengan sumber dananya berasal dari APBN. Kalapun pembangunan ditalangi dana tak terduga atau pos bencana yang ada di daerah tak ada yang menjamin dana dari pusat bakal turun.
Terpisah, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY Budi Antono mengakui ketidakpastian turunnya anggaran dari Pusat. Lembaganya kata dia juga terus mengkaji perubahan-perubahan yang terjadi di lapangan untuk menyesuaikan dana yang dibutuhkan.(Harian Jogja/Bhekti Suryani)