Jogja
Kamis, 17 Maret 2016 - 18:55 WIB

GULA SEMUT : Gula Semut Kulonprogo Kekurangan Kelapa

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Proses pengepakan gula semut di gudang KSU Jatirogo, Wates, pada Selasa (15/3/2016). (Sekar Langit Nariswari/JIBI/Harian Jogja)

Gula semut di Kulonprogo bmengalami keterbatasan bahan baku

Harianjogja.com, KULONPROGO – Meski permintaan semakin tinggi, produsen gula semut asal Kulonprogo mengeluhkan keterbatasan bahan baku karena kurangnya lahan dan kebutuhan untuk peremajaan pohon kelapa yang belum terpenuhi.

Advertisement

Selain itu, penderes kelapa juga umumnya berusia lanjut sehingga dikhawatirkan usaha ini tidak akan bisa berlangsung lama.

Theresia Eko Setyowati, Manajer KSU Jatirogo sebagai produsen gula semut menjelaskan bahwa saat ini dibutuhkan penanaman kembali pohon kelapa sebagai bahan baku utamanya.

Ini sebagai suatu upaya untuk memaksimalkan jumlah produksi yang bisa dicapai setiap tahunnya. Pasalnya, kini pasar untuk produk jenis ini mulai meluas di berbagai negara seluruh dunia.

Advertisement

Eko menyebutkan bahwa selama ini pihaknya baru bisa memproduksi 140ton/bulan gula semut padahal permintaan yang datang jauh lebih banyak.

Selain itu, ia menyatakan bahwa selama ini lahan yang tersedia juga masih belum memadai. Karena itu, ia berharap adanya tambahan luasan lahan untuk penanaman pohon kelapa bagi produksi gula semut.

Selain perluasan lahan, perlu dipertimbangkan pula mengenai jenis kelapa yang sesuai dengan kebutuhan produksi gula semut ini. “Mungkin jika bisa dipilih yang pohonnya tidak terlalu tinggi agar memudahkan penderesnya,” ujarnya ada Rabu (16/3/2016).

Advertisement

Eko juga memamaparkan bahwa dari 1731 petani kelapa yang ikut dalam produksi gula semut di bawah koperasinya, sebagian besar merupakan penderes berusia lanjut. Karena itu dikhawatirkan regenerasi penderes ini akan semakin terancam seiring berjalannya waktu.

Ia menjelaskan meski pihaknya sudah melakukan beberapa program perekrutan penderes di kalangan muda namun peminatnya masih sangat terbatas. Sebagaian besar generasi muda yang berada di wilayah produsen gula semut masih enggan untuk bekerja sebagai penderes kelapa.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif