Jogja
Senin, 21 September 2015 - 13:30 WIB

GULA SEMUT KULONPROGO : Ekspor Terganjal Pencemaran Merkuri pada Tanaman Kelapa

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Gula semut produksi perajin Kulonprogo. (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Gula semut Kulonprogo yang akan diekspor terganjal pencemaran merkuri pada tanaman kepala

Harianjogja.com, KULONPROGO-Pengembangan usaha gula semut di Desa Kalirejo, Kecamatan Kokap, Kulonprogo terkendala sertifikasi tanaman kelapa. Pasalnya, ada tiga dusun di sana yang diketahui telah tercemar merkuri.

Advertisement

Kepala Desa Kalirejo, Lana mengatakan, wilayah tersebut antara lain Dusung Sangon 1, Sangon 2, dan Plampang 2. “[Merkuri] Hanya di seputaran sungai tapi dampaknya dirasakan juga sampai wilayah atasnya,” ungkap Lana, dikonfirmasi Minggu (20/9/2015).

Padahal, sertifikasi itu menjadi salah satu syarat standar kelayakan produk gula semut, khususnya pasar ekspor. Meski nilai jualnya lebih tinggi, warga setempat kemudian memilih tidak mengolah nira dari tanaman kelapa menjadi gula semut. “Hanya dibut gula jawa biasa untuk memenuhi pasar lokal,” papar Lana.

Lana menambahkan, melemahnya perekonomian juga mempengaruhi kelancaran ekspor gula semut yang dihasilkan warga dusun lainnya. Dia mengungkapkan, sudah banyak warga yang berkeluh kesah padanya. “Sedang tidak ekspor. Gula semut cuma ditampung tengkulak tapi petani tidak langsung mendapat uang,” kata Lana.

Advertisement

Lana berharap Pemkab Kulonprogo tanggap dengan kondisi tersebut. Setidaknya ada kepastian mengenai lembaga dan tempat yang bisa digunakan untuk menampung produk gula semut agar tetap tahan lama. Sebab, jumlah salah satu produk unggulan Kulonprogo itu masih bisa terus bertambah.

“Pemerintah Desa tidak bisa membantu menampung karena tidak ada gudang yang bisa digunakan,” ucapnya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif