SOLOPOS.COM - Warga mencari rumput di lokasi yang akan dijadikan tempat penitipan sampah, di Dusun Karanggeng, Kalurahan Umbulharjo, Cangkringan, Selasa (25/7/2023) - Harian Jogja/Lugas Subarkah

Solopos.com, SLEMAN — Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta telah menetapkan tempat penitipan sampah untuk Kabupaten Sleman dan Kota Jogja selama TPA Piyungan ditutup. Lokasi tempat penitipan sampah itu berada di Dusun Karanggeneng, Kalurahan Umbulharjo, Cangkringan, Sleman.

Lokasi tersebut berjarak sekitar 200 meter dari pemukiman terdekat. Di lokasi tersebut ada sepetak tanaman cabai dan hamparan rumput kolonjono. Untuk mencapai ke lokasi tersebut bisa melewati jembatan Kali Kuning ke timur atau dari Wukirsari ke utara.

Promosi Primata, Permata Indonesia yang Terancam Hilang

Dari pantauan Harianjogja.com (Solopos Media Group), Selasa (25/7/2023), petak tanaman cabai itu masih terpasang mulsa di atasnya. Sejumlah warga juga masih mencari rumput untuk pakan ternak. Mereka menggunakan sepeda motor maupun mobil pikap untuk mengangkut rumput.

Salah satu warga, Arif Abdullah, mengatakan keluarganya menyewa 1.000 meter persegi lahan tanah kas desa tersebut untuk mencukupi kebutuhan pakan ternaknya. Dia pun mengaku sudah menerima sosialisasi penggunaan lahan tersebut sebagai tempat penitipan sampah.

“Sosialisasi ke warga belum lama, tiga hari yang lalu. Aktivitas warga masih. Luas total 2 hektare. Tanah kas desa semua. Warga menggunakan untuk menanam lombok, ada yang untuk pakan, dengan kolonjono,” ujarnya.

Dengan dijadikannya tempat penitipan sampah, warga pun tidak bisa menjalankan aktivitas pertanian lagi. Padahal mereka sudah menyewa lahan tersebut dari Kalurahan Umbulharjo. Maka dia minta ada kompensasi untuk warga sekitar terutama penyewa lahan.

“Ada ganti ruginya enggak? Kan kami udah nyewa,” kata dia.

Selain harus menghentikan aktivitasnya, warga juga khawatir dijadikannya tempat penitipan sampah di lahan tersebut akan mencemari lingkungan sekitar, dari bau dan air lindinya. Adapun di sebelah selatan berjarak 300 meter dari lokasi tersebut, merupakan desa wisata Pentingsari.

Sampai saat ini dia melihat belum ada persiapan besar yang dilakukan. Dia mengaku baru tahu dari sosialisasi dari pihak kalurahan.

“Infonya mau ada alat berat masuk. Kemaren minggu lalu juga ada helikopter mendekat, mungkin survei,” kata dia.

Jogoboyo Kalurahan Umbulharjo, Sriyono, menuturkan dari sosialisasi yang telah digelar, respons warga beragam, ada yang setuju, ada yang tidak.

“Ini sesuatu yang baru, kalau ada pro-kontra ya wajar. Karena belum tahu prosesnya atau kekhawatiran tertentu yang belum tentu bisa terjadi,” katanya.

Namun, dia memastikan dampak negatif itu tentu telah diantisipasi oleh pemerintah.

“Secara garis besar ada ahlinya untuk mengatasi itu. Kami serahkan ke ahlinya. Tentunya saat memasukkan barang ada konsekuensi dari penitip. Jangkanya sekian bulan, biar tidak menimbulkan dampak lingkungan dan sebagainya,” ungkapnya.

Panewu Cangkringan, Jaka Sumarsono, mengatakan kompensasi bagi warga terdampak menjadi perhatian Pemkab Sleman. Di samping itu, ia berharap pemangku kebijakan juga memperhatikan pemulihan lahan setelah dipakai, agar tetap bisa dimanfaatkan warga.

“Sebelum dan sesudah pasti ada kajian. Harapan kami sama. Tidak ada efek atau dampak lingkungan terkait penggunaan sebagai TPS sementara selama dua bulan sambil menunggu Piyungan selesai,” katanya.

Berita ini telah tayang di Harianjogja.com dengan judul Begini Penampakan Area Pembuangan Sampah selama TPA Piyungan Ditutup, Warga Waswas Pencemaran

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya