Jogja
Minggu, 20 Maret 2022 - 09:50 WIB

Gunung Merapi Lucurkan Awan Panas Sejauh 2,5 Km

Lugas Subarkah  /  Chelin Indra Sushmita  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pengamatan visual Gunung Merapi menunjukkan awan panas pada Sabtu (19/3/2022). (Istimewa/BPPTKG)

Solopos.com, SLEMAN – Satu awan panas teramati meluncur dari puncak Gunung Merapi pada Sabtu (19/3/2022) sore. Dalam sepekan terakhir, terhitung terjadi total sebanyak 122 guguran lava pijar ke arah barat daya dan tenggara. Sejumlah kegempaan juga masih terjadi.

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida, menjelaskan awan panas teramati pada pukul 16.17 WIB.

Advertisement

“Tercatat di seismogram dengan amplitudo 32 mm dan durasi 211 detik. Estimasi jarak jarak luncur 2.500 meter ke arah barat daya,” ujarnya, Minggu (20/3/2022).

Baca juga: Objek Wisata Radius 5 KM dari Puncak Gunung Merapi Ditutup Sementara

Pada saat kejadian awan panas tersebut, cuaca di sekitar puncak berkabut dan angin bertiup ke barat laut. Pada hari yang sama, teramati guguran lava sebanyak dua kali dengan jarak luncur maksimal 1 km ke arah barat daya.

Advertisement

Berdasarkan pengamatan dalam sepekan terakhir, tercatat Gunung Merapi memuntahkan total sebanyak 119 kali ke arah barat daya dominan ke Sungai Bebeng dengan jarak luncur maksimal 2 km.

“Empat kali ke arah tenggara, hulu Sungai Gendol dengan jarak luncur maksimal 1.000 meter,” ungkapnya.

Analisis morfologi dari Stasiun kamera Deles 5, Tunggularum, Ngepos dan Babadan 2 menunjukkan kubah barat daya teramati penurunan ketinggian sekitar 2 meter akibat dari aktivitas guguran. Untuk kubah tengah tidak teramati adanya perubahan morfologi yang signifikan.

Advertisement

Baca juga: Kabar Duka, Mbah Panut Pengamat Gunung Merapi Pos Plawangan Meninggal

Berdasarkan analisis foto volume kubah lava barat daya terhitung sebesar 1.546.000 meter kubik dan kubah tengah sebesar 2.582.000 meter kubik. Pada aktivitas kegempaan, teramati terjadi peningkatan dibanding pekan sebelumnya.

Adapun rincian kegempaan meliputi 15 kali gempa Vulkanik Dangkal (VTB), 75 kali gempa Fase Banyak (MP), 1 kali gempa Low Frekuensi (LF), 792 kali gempa Guguran (RF), 10 kali gempa Hembusan (DG), dan 11 kali gempa Tektonik (TT).

Dengan tingkat aktivitas ini, status Gunung Merapi masih Siaga. Masyarakat diimbau agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya, yakni sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif