SOLOPOS.COM - Gunung Merapi (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Gunung Merapi menjadi pilihan gunung yang mengasyikkan untuk didaki.

Solopos.com, SOLO — Sejumlah pendaki senang memilih Gunung Merapi sebagai area pendakian. Namun, bagi Anda yang berencana mendaki Gunung Merapi, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta tampaknya harus lebih hati-hati membuang sampah karena ada aturan baru terkait masalah buang sampah.

Promosi Mimpi Prestasi Piala Asia, Lebih dari Gol Salto Widodo C Putra

Dilansir Liputan6, Selasa (17/3/2015), jalur pendakian Gunung Merapi, Sleman, Yogyakarta tampak membaik, setelah dua bulan ditutup. Sebagai bentuk menjaga kelestarian lingkungan, para pendaki diimbau untuk tidak membuang sampah sembarang. Kalau bandel? Denda menghampiri.

“Kita mau suarakan ke publik. Pada 2015 ini mencoba menerapkan aturan baru perbaikan manajemen pendakian di Merapi. Contohnya masalah sampah beberapa waktu itu banyak sampah plastik air mineral kita bawa dari atas,” kata Fungsional Pengendali Ekosistem Hutan Balai Taman Nasional Gunung Merapi (BTNGM), Wahid Hadi Wibowo, di Jogja, Selasa (17/3/2015).

Pendaki wajib menuliskan barang bawaan saat mendaki. Pendaki juga wajib setor sampah saat turun ke bawah. Jika tidak membawa sampah dari gunung, pendaki akan didenda. Kebijakan tentang sampah seperti ini telah diterpkan di Taman Nasional Gede Pangrango, Jawa Barat.

“Turunnya kamu bawa sampah enggak? Kalau enggak bawa, sanksinya kartu identitas ditahan. Kalau mendaki lagi dan tetap tidak bawa sampah, akan diberi sanksi lanjutan menanam pohon. Kita lakukan ini secara edukatif,” ujar dia.

Kabarnya, kuot a pendaki juga akan dibatasi. Rencana terkait denda buang sampah ini akan diuji coba selama satu bulan dan akan dievaluasi.

Sementara itu, dilansir Solopos.com sebelumnya, berdasar keterangan Kepala BTNGM Resort Selo, Suwignyo, Senin (16/3/2015), jalur pendakian Gunung Merapi, tidak boleh sampai puncak. “Hanya boleh sampai Pasar Bubrah,” kata Suwignyo.

Kebijakan berupa imbauan agar para pendaki tak mendaki sampai puncak, dikarenakan intensitas hujan masih sangat tinggi, sementara BTNGM juga masih berupaya melakukan beberapa perbaikan dan penataan jalur yang rusak akibat longsor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya