SOLOPOS.COM - Gunung Merapi (Gigih M. Hanafi/JIBI/Harian Jogja)

Gunung Merapi mengeluarkan guguran karena faktor iklim.

Harianjogja.com, JOGJA-Telah terjadi guguran material dari puncak Gunung Merapi, Selasa (11/8/2015) pagi, sekitar pukul 07.42 WIB dengan jarak mencapai 900 meter ke arah barat daya, hulu Kali Lamat. Warga diimbau tak panik karena guguran material Merapi itu tidak membahayakan.

Promosi Tragedi Bintaro 1987, Musibah Memilukan yang Memicu Proyek Rel Ganda 2 Dekade

Kepala Seksi Gunung Merapi, Balai Pengembangan dan Penelitian Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) DIY, Kusdaryanto menyampaikan guguran biasa terjadi karena faktor iklim panas. Karena material mudah rapuh, Kusdaryanto tidak menyarankan ada pendakian sampai puncak Merapi.
“Rekomendasi kami pendaki tetap sampai pasar Bubrah,” katanya saat dihubungi Selasa (11/8/2015).

Pasar Bubrah merupakan salah satu pos pendakian yang berada di wilayah Selo, Boyolali, Jawa Tengah. Jarak dari Pasar Bubrah ke puncak merapi sekitar satu kilometer.

Sebelumnya, Kepala BPPTKG DIY I Gusti Made Agung Nandaka mengimbau tidak ada aktifitas apa pun di puncak Merapi, termasuk upacara peringatan 17 Agustus, demi keamanan. Meski kondisi Merapi aktif normal level I, level terbawah, namun puncak Merapi, menurut Made, cukup sempit, tidak ada area terbuka yang lapang.

“Selain itu sangat berbahaya karena material vulkanis sisa eurupsi 2010 mudah longsor,” kata Made, 6 Agustus lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya