SOLOPOS.COM - Seorang pembeli mengangkat tabung elpiji di sebuah pangkalan gas elpiji di pertokoan Pasar Argosari, Kecamatan Wonosari, Senin (11/12/2017). (Harian Jogja/Irwan A. Syambudi)

Rata-rata kebutuhan gas elpiji tiga kg di Gunungkidul per bulan sebanyak 200.000 tabung

Harianjogja,com, GUNUNGKIDUL—Menjelang Perayaan Hari Raya Natal dan Tahun Baru permintaan gas elpiji mulai mengalami peningkatan. Namun, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Gunungkidul belum mengajukan tambahan pasokan gas elpiji.

Promosi Sejarah KA: Dibangun Belanda, Dibongkar Jepang, Nyaman di Era Ignasius Jonan

Salah seorang pemilik panggalan gas elpiji di Kecamatan Wonosari Supriyadi mengatakan, menjelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru permintaan gas elpiji, terutama ukuran tiga kilogram (kg) mengalami kenaikan. Pasokan dari agen per hari rata-rata 75 tabung selalu habis dengan cepat pada beberapa hari terkahir. “Meski habis tapi pasokan masih tetap lancar, belum ada kelangkaan,” ujarnya, Senin (11/12/2017).

Dia mengaku pembeli gas elpiji tiga kg kebanyakan adalah para pengecer. Namun, tidak jarang juga konsumen rumah tangga juga langsung membeli gas ke pangkalannya. “Untuk harganya sama, baik pengecer maupun ke individu Rp17.500 [gas elpiji tiga kg],” kata Supriyadi.

Sementara itu, Kepala Bidang Perdagangan, Disperindag Gunungkidul Yuniati Ekoningsih mengatakan, sampai dengan saat ini belum mengajukan tambahan kuota gas elpiji tiga kg. Meskipun di sejumlah pangkalan sudah mengalami peningkatan penjualan, tapi untuk stok gas menurutnya masih aman, sehingga belum perlu untuk melakukan penambahan.

Rata-rata kebutuhan gas elpiji tiga kg di Gunungkidul per bulan sebanyak 200.000 tabung. Namun, khusus pada momen perayaan hari besar baik Hari Raya Lebaran atau Hari Raya Natal, pemakaian per bulan menjadi sekitar 240.000 tabung. “Setiap perayaan hari besar kami memang mengajukan tambahan. Memang tidak langsung dikirim, tetapi elpiji siap ketika dibutuhkan,” ujarnya.

Kendati pasokan sudah ditambah dan dinilai cukup saat hari besar, tetapi kemungkinan adanya kelangkaan gas elpiji masih bisa terjadi. Kelangkaan dapat terjadi jika terdapat penyelewengan oleh sejumlah pihak yang harusnya tidak boleh menggunakan gas elpiji tiga kilogram karena merupakan barang bersubsidi.

“Untuk itu kami rutin melakukan monitoring sampai tingkat agen. Jika terbukti ada pelanggaran bakal dilakukan penindakan,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya