SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

GUNUNGKIDUL — Sejak pagi hingga siang sekitar pukul 11.00 WIB  kurang, angin kencang melanda wilayah Gunungkidul. Warga pun sudah mulai waspada dan mengantisipasi kemungkinan terjadi hal buruk mengingat tiupan angin tisak seperti hari biasa.

warga memilih tidak melakukan aktivitas di bawah pohon yang berpotensi roboh. Di kompleks perkantoran, karyawan dan warga memilih tidak parkir di bawah pohon.

Promosi Isra Mikraj, Mukjizat Nabi yang Tak Dipercayai Kaum Empiris Sekuler

Angin kencang disertai hujan terjadi pukul 08.30 WIB. “Sampai pukul 10.40 WIB, angin masih kencang. Sesekali angin kencang pergi dan datang lagi,” kata Wardi, warga Piyaman tengah berladang, Kamis (10/1/2013).

Angin yang dianggap tak wajar ini memaksa sekolah melarang anak-anak bermain di bawah pohon di lingkungan sekolah. “Khawatir saja kalau pohon perindang ambruk jadi murid kami larang bermain di pepohonan,” ujar seorang guru tata usaha SMA Negeri 1 Playen.

Warga pinggiran juga waspada angin kencang. Warga kesulitan mengakses informasi cuaca untuk mendapatkan kejelasan ilmiah. “Mau tanya BMKG atau BPBD nggak tahu nomor teleponnya,” ujar seorang pemuda di Desa Paliyan.

Uniknya, banyak warga sesepuh justru nampak lebih tenang menghadapi angin kencang karena meyakini angin pertanda adanya aktivitas penunggu laut selatan mau menghadap Raja Kraton Ngayogyakarta.

“Tenang mawon niki saweg lewat ajeng pisowanan,” ujar Wiharjo, sesepuh di Paliyan yang tetap berangkat ke ladang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya