SOLOPOS.COM - Logo Gunungkidul

 

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Pasca-matinya puluhan hewan ternak di Desa Playen, Kecamatan Playen, Kamis (14/12/2017) kemarin, dinas terkait masih belum dapat mengidentifikasi penyebab serangan hewan liar yang mengakibatkan hewan ternak mati.

Promosi Tragedi Bintaro 1987, Musibah Memilukan yang Memicu Proyek Rel Ganda 2 Dekade

Kepala Bidang Peternakan, Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunugkidul Suseno Budi mengaku masih kebingungan dengan penyebab terjadinya serangan hewan liar yang selama ini terjadi. “Kami juga kebingungan, sebenarnya apa yang menyebabkan hal tersebut terjadi. Terus hewan apa yang mengigit ternak, kami juga belum dapat memastikan. Kami sendiri tidak paham dengan satwa liar,” kata dia kepada Harian Jogja, Sabtu (16/12/2017).

Dia tidak yakin apakah hewan liar itu memang selalu berkeliaran untuk mencari mangsa. Atau memang ada penyebab lain. “Kami sendiri belum dapat memastikannya,” ujarnya.

Sejumlah akademisi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) yang beberapa waktu lalu melakukan tinjauan ke lapangan juga belum dapat melakukan analisis yang mendalam. Informasi di lapangan belum mampu menjelaskan terkait dengan jenis hewan yang menyerang puluhan ternak, dan penyebab serangan itu terjadi.

Oleh karena itu, pihaknya dalam waktu dekat akan melakukan koordinasi terlebih dahulu untuk mendalami kasus tersebut. “Kami akan koordinasikan dengan kepala dinas dan juga nanti mungkin akan berkoordinasi dengan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) DIY,” kata Suseno.

Untuk sementara pihaknya mengimbau kepada warga agar kandang ternak lebih diperkuat lagi, sehingga kandang aman dari serangan. Selain itu penjagaan di lingkungan tempat tinggal juga harus diperketat, supaya jika terdapat kejadian dapat langsung melapor ke petugas.

Sebelumnya, Kepala Desa Playen Surahno mengatakan, serangan hewan liar terjadi dalam dua hari terakhir. Adapun lokasi yang diserang terdapat di dua tempat, yakni Dusun Mojosari dan Bogor II. Total ada sepuluh kambing yang mati karena serangan tersebut.

Dia menjelaskan, serangan pertama terjadi pada Kamis (14/12/2017) memakan korban kambing milik Sudarto dan Kromowiyarjo di Dusun Mojosari. Serangan terakhir pada Jumat dini hari menimpa kambing milik dua warga Dusun Bogor II. “Dari ciri-ciri serangan di dua tempat ini ada kesamaan. Kambing-kambing yang mati terdapat luka gigit di bagian leher, perut dan paha,” ujarnya.

Untuk mengantisipasi kejadian yang sama, Surahno mengaku sudah berkoordinasi dengan masing-masing kepala dusun. Selain itu, warga juga diminta untuk lebih berhati-hati dan waspada terhadap serangan susulan. “Kami imbau untuk terus berjaga-jaga sehingga serangan tidak semakin luas,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya