SOLOPOS.COM - Posyandu Lansia (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

Dinas Kesehatan Gunungkidul berupaya untuk membangun Posbindu (Pos Pembinaan Terpadu) yang ditargetkan berada di 144 desa

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL— Dinas Kesehatan Gunungkidul berupaya untuk menurunkan tingginya tren penyakit tidak menular yang tumbuh di masyarakat. Salah satu program yakni dengan membangun Posbindu (Pos Pembinaan Terpadu) yang ditargetkan berada di 144 desa di Gunungkidul.

Promosi Tragedi Bintaro 1987, Musibah Memilukan yang Memicu Proyek Rel Ganda 2 Dekade

Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Dinkes Gunungkidul, Sumitro mengatakan bahwa dalam program yang diusung kementerian kesehatan tersebut sebagai sarana untuk mendeteksi dini faktor penyakit tidak menular.

Sebagai langkah awal, Dinkes memberikan pemahaman ataupun sosilisasi kepada masyarakat terkait dengan keberadaan dan tingkat bahayanya. Menurutnya, penyakit tidak menular saat ini perlu diwaspadai oleh masayarakat. Untuk itu pihaknya bekerjasama dengan puskesmas yang ada di masing-masing desa untuk membentuk Posbindu.

“Kita akan targetkan pada tahun 2017 satu desa satu Posbindu,” kata dia, Kamis (4/8/2016).

Sumitro memaparkan sejumlah penyakit tidak menular seperti hipertensi, kanker, jantung, stroke, hingga diabetes melitus kini mulai banyak diderita oleh masyarakat. Dengan dibangunnya Posbindu ia berharap agar masyarakat dapat mengetahui faktor resiko dan menekan angka jumlah penderitanya.

Ali mashudi fungsional epidemiolog Dinas Kesehatan Gunungkidul, menjelaskan bahwa tren penyakit menular saat ini justru telah menurun. Sedangkan tren penyakit tidak menular justru meningkat. Menurunnya tren penyakit menular disebabkan saat ini teknologi telah berkembang, perhatian kepada perkembangan penyakit menular pun kini cukup tinggi.

Sedangkan untuk penyakit tidak menular justru kurang diwaspadai sehingga tren-nya tinggi. Munculnya penyakit tidak menular dipengaruhi oleh kebiasaan pola konsumsi makanan dan aktifitas fisik yang lolos dari perhatian individu.

“Di Gunungkidul tren penyakit tidak menular cukup tinggi, sepeti hipertensi dan stroke,” kata dia.

Dalam program Posbindu tersebut, diharapkan masyarakat dapat melakukan pemeriksaan minimal satu kali dalam satu tahun untuk mengetahui faktor resiko.

Aktifitas Posbindu pun merupakan KBM (Kegiatan Berbasis Masyarakat), sehingga masyarakat pun dituntut untuk aktif dalam berkegiatan Posbindu.

Kader-kader masyarakat pun akan dibentuk dan dilatih oleh pihak puskesmas agar dapat terjun langsung ke masyarakat. Bekerjasama dengan puskesmas, diharapkan puskesmas dapat menganggarkan biaya pembentukan Posbindu di masing-masing wilayahnya. Saat ini yang sudah mulai terbentuk yakni wilayah Wonosari, Tanjungsari, dan Ngawen.

“Hingga 2015 telah terbentuk 25 Posbindu, kami targetkan pada akhir 2016 sudah terbentuk 50 persen dari seluruh desa di Gunungkidul,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya