Jogja
Jumat, 26 April 2013 - 04:45 WIB

Gunungkidul Waspadai Penimbunan BBM

Redaksi Solopos.com  /  Maya Herawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Foto Ilustrasi Pembeli Bensin JIBI/Bisnis Indonesia/Andi Rambe

Foto Ilustrasi Pembeli Bensin
JIBI/Bisnis Indonesia/Andi Rambe

GUNUNGKIDUL—Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi ESDM (Disperindagkop ESDM) Gunungkidul mulai pasang ancang-ancang untuk mengantisipasi kemungkinan penimbunan bahan bakar minyak (BBM) akibat rencana kenaikan harga. Mereka mengawasi penjual bensin eceran untuk menghindari kemungkinan itu.

Advertisement

Kepala Bidang Energi Sumber Daya Mineral Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Energi Sumber Daya Mineral Gunungkidul Pramudji Ruswandono, Rabu (24/4), mengatakan selama ini terus mengawasi pedagang bensin eceran. Menurutnya pengawasan dilakukan dengan menentukan batas maksimal pembelian bensin untuk pedagang eceran.

Pramuji menjelaskan, sesuai peraturan, pedagang eceran dibatasi membeli bahan bakar sebanyak 20 liter per hari. Berdasarkan peraturan itu, hingga kini pihaknya belum menemukan indikasi pelanggaran yang dilakukan pengusaha stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) atau pedagang eceran.

“Semua aman dan terkendali. Kenaikan harga itu baru isu sehingga tidak terlalu mempengaruhi masyarakat,” ujarnya.

Advertisement

Sementara itu, pengawasan terhadap kemungkinan upaya penimbunan juga dilakukan Polres Gunungkidul. Polres Gunungkidul. Polisi menyebarkan anggotanya di delapan SPBU yang ada di Gunungkidul untuk melakukan pengamanan.

Kapolres Gunungkidul AKBP Ihsan Amin mengatakan, pihaknya akan menurunkan setidaknya dua personel di masing-masing SPBU untuk tindakan pengamanan.

Selain itu, Ihsan juga mengatakan pihaknya terus menelusuri berbagai kemungkinan upaya penimbunan. Dia mengatakan, tindakan pengamanan diperlukan agar tak ada kekacauan akibat isu kenaikan harga bahan bakar minyak.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif