SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

KULONPROGO—Pemandangan tidak sedap tersaji di pintu gerbang SMA Negeri 1 Galur. Gerbang sekolah  yang seharusnya menjadi identitas lingkungan akademik  justru dipakai oleh masyarakat sekitar  untuk menjemur tumpukan jerami.

Selain mengotori pemandangan, tumpukan jerami juga menyebarkan aroma tidak sedap. Pasalnya jerami itu sudah lama diguyur hujan.

Promosi Primata, Permata Indonesia yang Terancam Hilang

Pihak sekolah terkesan mendiamkan adanya pemandangan yang mengotori tempat kegiatan belajar mengajar itu. Padahal hal tersebut sudah berlangsung cukup lama.

“Kami pernah menegur warga yang selalu menaruh tumpukan jerami itu. Tapi mereka justru marah-marah dan mengancam pihak sekolah. Padahal jelas-jelas lingkungan sekolah kan bukan lahan mereka,” kata Kepala SMA Negeri 1 Galur, Mujadi ketika dijumpai Harian Jogja, Selasa (8/1/2013).

Atas dasar ancaman dari warga itulah, sampai dengan saat ini pihak sekolah tetap mendiamkan meski sebenarnya terkesan risih melihatnya.

Satu hal yang lebih ironis lagi, warga juga sengaja menggunakan halaman sekolah sebagai sarana utama untuk menjemur gabah saat musim panen tiba.

Luasnya lahan sekolah yang berada di Desa Tirto Rahayu itu menjadi daya tarik warga untuk mengeksploitasinya tanpa memandang aspek keasrian sekolah. Alhasil, guru dan siswa kerap merasa gatal-gatal karena debu gabah yang beterbangan.

Anggota Komisi IV DPRD Kulonprogo, Priyo Santiso  mengaku prihatin saat  diberi tahu Harian Jogja mengenai fenomena hal tersebut.
Dia berharap agar pihak sekolah tegas untuk melarang kegiatan warga yang sekiranya mengganggu kegiatan belajar di sekolah, termasuk menjadikan lahan sekolah untuk menjemur gabah dan sebagainya.

“Tentu jika dibiarkan, itu akan semakin merusak citra pendidikan. Pihak sekolah harus tegas menegur warga, tidak perlu takut karena sekolah memiliki otonomi penuh atas segala yang berhubungan dengan lingkungan sekolah,”  imbuh Priyo  terpisah.

Dia menegaskan kalau hal itu bisa diselesaikan dengan sebaik-baiknya, kalau pihak sekolah dan warga berunding bersama.
Kendati demikian, dia menandaskan belum ingin campur tangan langsung untuk menangani masalah ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya