Jogja
Rabu, 3 Desember 2014 - 11:20 WIB

Hah Walikota Jogja Disandera?

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Anggota Kompi Kavaleri Demak Ijo dan Yonif 403 tengah menyerbu melakukan pembebasan Walikota Jogja dalam simulasi di Balai Kota Jogja, Selasa (2/12/2014). (JIBI/Harian Jogja/ Penerangan Korem 072 Pamungkas)

Harianjogja.com, JOGJA-Walikota Jogja disandera. Begitu informasi yang didapat pada Selasa (2/12/2014) pagi. Benarkah demikian?

Ketika ditelusuri kebenarannya, diketahui jika Walikota Jogja memang disandera. Hanya saja aksi ini merupakan simulasi yang dilakukan Tentara Nasional Indonesia (TNI), tepatnya Batalion Infanteri (Yonif) 403 bersama Kompi Kavaleri (Kikav)Demakijo. Dalam latihan bersama itu, disampaikan Walikota Jogja disandera oleh sekelompok teroris. Adapun yang menjadi Walikota Jogja kala itu adalah figuran.

Advertisement

Anggota Kompi Kavaleri Demak Ijo dan Yonif 403 tengah menyerbu melakukan pembebasan Walikota Jogja dalam simulasi di Balai Kota
Jogja, Selasa (2/12/2014). (JIBI/Harian Jogja/ Penerangan Korem 072 Pamungkas)

Simulasi digelar di depan Balai Kota Jogja, sekitar pukul 06.30 WIB, Selasa (2/12/2014). Proses simulasi bermula dari adanya informasi penyanderaan Walikota Jogja ke Markas Yonif 403 sekitar pukul 06.00 WIB. Yonif koordinasi dengan Kikav untuk menyusun strategi penyelamatan sandera.

Satu pleton pasukan diterjunkan ke Balai Kota. Pasukan TNI sempat negosiasi dengan teroris namun buntu akhirnya terjadi baku tembak. Teroris pun bisa dilumpuhkan di lokasi kejadian. Sementara Wali Kota Jogja langsung diamankan menggunakan kendaraan Panhard.

Advertisement

Kasi Penerangan Korem 072 Pamungkas Mayor Munasik mengatakan, simulasi dilakukan guna melatih ketangkasan perajurit dalam melaksanakan tugas penyelamatan dan pertahanan negara

“Salah satunya tugas penyelamatan sandera di wilayah perkotaan,” kata Munasik.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif