SOLOPOS.COM - Seminar Kaukus Perempuan Parlemen Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DIY, Sabtu (14/10/2017) di DPRD DIY. (I Ketut Sawitra Mustika/JIBI/Harian Jogja)

Kaukus Perempuan Parlemen Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DIY menggelar seminar bertajuk Hambatan, Tantangan dan Peluang Perempuan Politik Menghadapi Pemilu Serentak tahun 2019.

 

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Harianjogja.com, JOGJA–Kaukus Perempuan Parlemen Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DIY menggelar seminar bertajuk Hambatan, Tantangan dan Peluang Perempuan Politik Menghadapi Pemilu Serentak tahun 2019. Kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan meningkatkan partisipasi perempuan dalam dunia politik.

Ketua Kaukus Perempuan Parlemen DIY, Rany Widayati dalam sambutannya mengatakan seminar perlu dilakukan mengingat beberapa bulan lagi Pemilu 2019 akan digelar. Menurutnya, para politisi perempuan perlu mengetahui mengenai pemilu serentak karena bentuknya agak berbeda dengan pemilu sebelumnya.

“Regulasi pemilu saat ini digabungkan [jadi Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum]. Karena itu kita perlu menyiapkan diri dengan harapan partisipasi perempuan dalam proses pemilu dan pencalegan semakin meningkat,” ucapnya, Sabtu (14/10/2017) di DPRD DIY.

Rany menambahkan, berbagai strategi juga perlu disiapkan mengingat setiap tahun perempuan yang menjadi anggota legislatif di DPRD DIY semakin menurun. Padahal, sebutnya, DPRD adalah tempat yang tepat untuk menyampaikan dan memperjuangkan isu-isu tentang perempuan.

Ia berharap, lewar seminar Hambatan, Tantangan dan Peluang Perempuan Politik Menghadapi Pemilu Serentak tahun 2019, para perempuan menjadi tergugah untuk masuk ke dunia politik. “Supaya perempuan juga tahu, hal tabu yang menyatakan perempuan menjadi politisi bisa hilang,” ucap Wakil Ketua DPRD DIY itu.

Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) DIY, Guno Tri Tjahjoko menyatakan, UU 7/2017 sebenarnya sudah menyediakan kuota sebanyak 30% bagi perempuan untuk menjadi anggota legislatif.

Namun, sayangnya, kuota tersebut belum begitu dimanfaatkan betul oleh perempuan karena kapasitas diri yang belum mumpuni. “Karena itu sekarang peningkatan kapasitas diri perlu dilakukan. Menciptakan jejaring yang kuat juga penting,” ucapnya.

Sementara Mantan Direktur Institute for Development and Economics Analysis (IDEA) Jogja, Wasingatu Zakiyah menyebut, selama ini politisi perempuan belum seberani para laki-laki dalam menjual programnya saat kampanye.

Politisi laki-laki, sebutnya, saat kampanye selalu percaya diri menawarkan program kepada pemilih.

“Ternyata mereka percaya diri karena sudah tahu isi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), kalau sudah tertuang di sana kan kecil kemungkinan tidak dilaksanakan,” ucapnya.

Karena itulah ia menyarankan kepada peserta seminar agar nantinya aktif mempelajari RPJMD sebagai salah satu cara mengumpulkan amunisi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya