SOLOPOS.COM - Pegawai toko, Idin Kohidin, 37, merapikan tasbih yang dipajang di toko perlengkapan dan oleh-oleh haji/umroh Toko Assegaf di Kompleks Pertokoan Masjid Riyadh, Pasar Kliwon, Solo, Selasa (2/9/2014). Idin Kohidin mengaku sejumlah calon haji sudah memesan aneka oleh-oleh khas ibadah haji untuk keluarga dan kerabat mereka. (Ardiansyah Indra Kumala/JIBI/Solopos)

Haji 2015 di Kulonprogo baru saja diberangkkan namun keluarga di rumah sudah berburu oleh-oleh

Harianjogja.com, KULONPROGO-Meski pemberangkatan haji baru dilaksanakan Minggu (30/8/2015) kemarin, pusat oleh-oleh haji sudah kebanjiran pesanan. Mereka bahkan sudah menerima banyak pesanan dari calon jamaah haji (calhaj) sejak seminggu sebelum hari pemberangkatan.

Promosi Pemimpin Negarawan yang Bikin Rakyat Tertawan

Yati, pengusaha oleh-oleh haji dan umrah di Dusun Wonosidi Lor, Wates, Kulonprogo mengatakan, puluhan pesanan yang dia terima nantinya akan diantarkan ke rumah masing-masing konsumen beberapa hari menjelang hari kepulangan.

“Mereka sudah dapat cerita dari jamaah sebelumnya tentang banyak oleh-oleh yang harus ditinggal di bandara. Jadi mereka lebih memilih beli di tanah air,” ungkap Yati kepada wartawan, Selasa (1/92015).

Oleh-oleh khas tanah suci yang dijual Yati sangat beragam. Mulai dari kurma, kacang arab, kismis, hingga air zam-zam. Ada juga aneka kerudung, baju muslim, serta perlengkapan alat ibadah. “Pemasok kami berasal dari Jakarta dan Surabaya,” katanya.

Yati menawarkan dagangannya dalam bentuk curah, eceran, dan sistem paket. Kebanyakan konsumen menyukai sistem paket. Mereka rata-rata bisa memesan 100-300 paket. Harganya pun bisa dipilih, mau pesan yang senilai Rp15.000, Rp17.500, atau Rp 20.000.

“Satu paket sudah berisi air zam-zam, kacang, kurma, dan coklat. Bisa diganti sesuai kemauan jamaah. Ada juga pakai paket dalam kemasan tas kertas,” papar Yati.

Kebetulan pusat oleh-oleh haji dan umrah milik Yati adalah satu-satunya di Kulonprogo. Namun, beberapa konsumennya juga berasal dari wilayah Purworejo, Jawa Tengah dan Sedayu, Bantul. “Biasanya nanti seminggu setelah pulang, ada yang beli oleh-oleh tambahan karena tamunya banyak,” tutur perempuan berusia 55 tahun itu.

Salah satu konsumen, Bekti Murdayanto mengungkapkan, berbagi oleh-oleh pasca menjalankan ibadah haji sudah menjadi tradisi. Namun, dia tidak ingin hal itu menggangu kekhusyukan beribadah di tanah suci.

“Dulu sudah pengalaman waktu orang tua naik haji. Bawa oleh-oleh dari sana ternyata repot. Jadi saat ada anggota keluaga lain yang haji, kami sepakat beli di sini,” ucap Bekti.

Bekti pun lebih memilih membeli oleh-oleh dalam kemasan paket karena lebih praktis. “Keluarga yang naik haji harus fokus ibadah. Beli oleh-oleh sekedarnya. Lainnya biar kami di sini yang mengurus,” kata warga Hargorejo, Kokap itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya