SOLOPOS.COM - Ilustrasi kopor haji (JIBI/Solopos/Antara/Mohamad Hamzah)

Haji 2015 untuk keluarga diharapkan tak mudah percaya kabar tak resmi.

Harianjogja.com, JOGJA-Kantor Wilayah Kementrian Agama (Kanwil Kemenag) DIY mengimbau keluarga dari jemaah haji untuk hati-hati terkait klaim asuransi atas jemaah haji yang menjadi korban kecelakaan di Tanah Suci.

Promosi Santri Tewas Bukan Sepele, Negara Belum Hadir di Pesantren

“Jika ada tamu menguruskan asuransi, sebaiknya dikonfirmasikan dulu ke Kanwil Kemenag kebenarannya,” kata Kepala Sub Bagian Informasi dan Humas, Kanwil Kemenag DIY, Arief Gunadi, saat dihubungi Minggu (27/9/2015)

Arief mengatakan imbauannya tersebut setelah pihaknya mendapat informasi adanya dugaan penipuan klaim asuransi haji di Boyolali, Jawa Tengah. Menurutnya, keluarga jemaah haji didatangi dua orang berdasi yang mengatasnamakan dari Pemerintah Arab Saudi.

Dua orang tersebut mengaku akan mengurus asuransi jemaah haji yang menjadi korban tragedi Mina. Keluarga korban pun diminta mentransfer sejumlah uang. “Tapi setelah ditelusuri ternyata itu penipuan,”kata Arief.

Ia menyatakan pihaknya segera menginformasikan perkembangan jemaah haji Indonesia, khususnya dari DIY terkait dua insiden yang menewaskan ratusan jemaah haji di Mekah. Data Kanwil Kemenag DIY, ada tiga jemaah haji DIY yang meninggal di Arab Saudi, satu diantaranya menjadi korban tragedi Mina, yakni Ardani Ali Sirodj, dari Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Hajar Aswad, kelompok terbang 29 SOC (Solo).

Ardani adalah warga Kenteng, Nogotirto, Gamping, Sleman. Menurut Arief, Ardani meninggal di rumah sakit di Mina, namun sebelm masuk rumah sakit ia jatuh dari kursi roda dan terinjak-injak saat akan melempar jumroh di Jamarot.

Sementara dua jemaah haji DIY meninggal karena sakit. Keduanya adalah Winarni Sastro Wiyono, warga Kedungpring, Dawuran, Pleret, Bantul. Yang bersangkutan tercatat dari KBIH. Arofah, Kloter 25 SOC. Kemudian Sriyana Marja Sriyono, warga Rowulu, Sidokerto, Godean, Sleman. Ia dari Kloter 27 SOC.

Selain korban meninggal dunia, satu jemaah mengalami luka dalam insiden jatuhnya alat berat proyek pembangunan atau crane di Masjidil Haram adalah Umi Dalijah. Warga Jragung, Jogotirto, Berbah, Sleman tercatat dalam KBIH Aisyiyah, Kloter 24 SOC.

Arief menambahkan, data dari Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Donohudan, Boyolali, jumlah jemaah haji Indonesia yang meninggal dunia dalam tragedi mina sebanyak 19 orang. Dan sekitar seratus lebih masih hilang atau belum pulang ke pemondokan.

Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DIY Arif Noor Hartanto berharap Pemerintah RI melalui Kementrian Agama berani mendesak penyelenggara ibadah haji Arab Saudi untuk melakukan investigasi dalam tragedi Mina dan insiden jatuhnya crane.

Menurut Arif, Indonesia merupakan negara yang paling banyak menyumbang pemasukan uang bagi Arab Saudi karena jemaah hajinya terbanyak. “Harus ada investigasi yang obyektif dalam insiden Mina. Ini bagian dari hak kita memperoleh pelayanan terbaik dalam penyelenggaraan haji,” kata Arif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya