SOLOPOS.COM - Ilustrasi jemaah haji Indonesia (JIBI/Solopos/Antara)

Haji 2017 mengalami penambahan kuota

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Pada 2017 ini, Kantor Kementerian Agama (Kemanag) Kabupaten Gunungkidul mendapatkan kepastian adanya tambahan kuota jamaah haji. Dari sebelumnya pada 2016 hanya mendapatkan kuota sebanyak 219 kuota, sekarang ini bertambah menjadi 363.

Promosi Isra Mikraj, Mukjizat Nabi yang Tak Dipercayai Kaum Empiris Sekuler

Kepala Seksi Penyelenggara Haji dan Umroh, Kemenag Kabupaten Gunungkidul, Muhammad Yusuf mengatakan kuota haji Gunungkidul pada 2017 meningkat lebih dari 50% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

“Total tahun ini menjadi 363 orang jamaah yang akan berangkat ke tanah suci,” kata dia, kepada wartawan, Senin (6/3/2017).

Meningkat jumlah kuota haji Indonesia lantaran Pemerintah Arab Saudi mengembalikan kuota yang sebelumnya dipangkas sebesar 20%, dan juga menambah jumlah kuota dari yang sebelumnya. Dengan dikembalikan kuota haji, maka akan diberangkatkan 320 jamaah dan ditambah lagi adanya penambahan kuota 43 orang.

Dia mengatakan pada tahun ini, Pemerintah Arab Saudi memutuskan mengembalikan kuota haji Indonesia yang sebelumnya selama tiga tahun terjadi pemangkasan. Dari yang sebelumnya seluruh Indonesia hanya diberikan kuota 168.800 jamaah haji, kini menjadi 211.000 jemaah haji. Dan ditambah lagi 10.000 jemaah haji oleh Pemerintah Arab Saudi.

Yusuf menjelaskan, untuk kouta haji di Gunungkidul jika mendaftar tahun 2017 bisa berangkat 2037, atau harus menunggu 20 tahun. Dan dalam daftar tunggu sampai tahun 2037 itu sudah mencapai 4.520 orang. Kata dia setiap tahunya rata-rata terdapat 500 warga Gunungkidul yang mendaftar sebagai calon jemah haji. Namun memang hanya sekitar separuhnya yang dapat diberangkatkan, sehingga wajar jika daftar tunggu hingga mencapai ribuan jemaah.

Dia mengatakan untuk tahun ini pihaknya berharap para calon jamaah haji dapat menjaga kesehatan. Pasalnya dari data pendaftar yang masuk, sekitar 200 orang merupakan usia lanjut di atas 60 tahun. “Usia tertua itu 73 tahun, termuda 17 tahun yang akan berangkat tahun ini,” kata dia.

Tingginya antusia umat muslim untuk menunaikan ibadah haji dan umroh, dia menghimbau  masyarakat untuk tidak mudah terkena rayuan biro-biro perjalanan haji. “Harus melalui biro resmi, jangan sampai tertipu dengan biaya lebih murah, sebaiknya dipastikan terlebih dahulu biro tersebut terdaftar di Kantor Wilayah Kementrian Agama DIY,” katanya.

Sementara itu, salah seorang pendaftar haji asal ke Kecamatan Winosari, Legiyem mengaku senang karena adanya penambahan kuota haji. Perempuan berusia 67 tahun itu berharap dapat segera bisa berangkat pada 2023 mendatang.

Legiyem yang mendaftar haji pada 2012 silam itu memang menurut estimasi pemberangkatannya adalah pada 2023. Namun dia berharap dengan adanya penambahan kuota dia dapat berangkat lebih cepat dari estimasi sebelumnya. “Umur sudah lanjut, mumpung masih sehat saya harap keberangkatanya bisa maju,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya