SOLOPOS.COM - ilustrasi

ilustrasi

SLEMAN—Petani cabai di Purwobinangun memilih menanam cabai keriting jenis jagger karena dianggap lebih tahan serangan hama.

Promosi Jaga Jaringan, Telkom Punya Squad Khusus dan Tools Jenius

Pada musim tanam pertama swal tahun ini, hampir 50% lahan cabai di Pakem terserang hama pathek. Akibatnya, produksi per batang hanya mencapai tiga ons. Padahal jika tidak terserang hama, produksi per batang mencapai enam ons.

Ketua Gapoktan Purwo Agro Mandiri, Inoki Asmi Purnomo mengatakan, penanaman cabai jagger di musim tanam kedua ini untuk mengantisipasi serangan hama pathek. Menurut dia, jagger memiliki bentuk dan ukuran leboh kecil namun berbuah lebih banyak jika dibandinkan jenis sephia.

“Karena jamur pathek itu hidup di tempat lembab, maka bisa dipastikan mempunyai daya serang yang besar di tanaman,” ujarnya kepada Harian Jogja, kemarin (20/6).

Ia menambahkan, pemilihan cabai keriting jenis jagger juga sebagai strategi pemasaran, mengingat belum semua petani membudidayakan jenis tersebut dengan harga jual mencapai Rp18.000 per kilogram.

Petani di Purwobinangun, imbuhnya, menargetkan, produksi cabai jagger bertambah menjadi satu kilogram per batang. “Saat ini baru enam ons per batang dari rata-rata sekali panen 1.000 batang,” kata dia. (ali)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya