Jogja
Minggu, 13 Januari 2013 - 17:14 WIB

HARGA BAWANG Melonjak, Pembeli Turun

Redaksi Solopos.com  /  Rochimawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pedagang sayur (kanan) di Pasar Argosari, Wonosari, Gunungkidul melayani pembeli, Minggu (13/1/2013). (JIBI/Harian Jogja/Gilang Jiwana)

Pedagang sayur (kanan) di Pasar Argosari, Wonosari, Gunungkidul melayani pembeli, Minggu (13/1/2013). (JIBI/Harian Jogja/Gilang Jiwana)

GUNUNGKIDUL—Cuaca buruk yang terus terjadi turut mempengaruhi harga sejumlah kebutuhan pokok seperti bawang merah dan bawang putih.

Advertisement

Di Pasar Argosari, Wonosari Minggu (13/1/2013), harga bawang putih melonjak dari Rp14.000 per kg menjadi Rp22.000 per kg. Sedangkan bawang merah juga turut melonjak hingga dua kali lipat dari Rp7.000 per kg menjadi Rp14.000 per kg.

Salah satu pedagang di los sayur Pasar Argosari, Sami mengatakan, lonjakan harga bawang merah sebenarnya sudah terjadi sejak dua bulan yang lalu, sedangkan bawang putih baru seminggu mengalami kenaikan harga.

Advertisement

Salah satu pedagang di los sayur Pasar Argosari, Sami mengatakan, lonjakan harga bawang merah sebenarnya sudah terjadi sejak dua bulan yang lalu, sedangkan bawang putih baru seminggu mengalami kenaikan harga.

Menurut dia, lonjakan harga dipengaruhi oleh cuaca yang buruk sehingga sulit mendapatkan bawang merah berkualitas baik.

Sami menjelaskan, untuk masalah pasokan sebenarnya tidak ada kendala berarti.

Advertisement

Akibatnya harga bawang merah terpaksa dia naikkan dua kali lipat. “Dari petani harganya sudah mahal, alasannya karena cuaca, kami jadi terpaksa menaikkan harga,” kata dia.

Sugiatni, pedagang yang menempati los bagian barat pasar Argosari menambahkan, harga bawang putih juga mengalami nasib serupa.

Bawang putih yang diimpor dari China itu mengalami lonjakan harga yang cukup signifikan. Akibatnya seluruh pedagang bawang merah dan bawang putih di pasar Argosari harus meningkatkan harga jual agar tetap untung.

Advertisement

Kenaikan harga terebut bagi para pedagang rupanya bukan merupakan kabar baik. Karena harga yang terus naik, permintaan pasar pada bawang merah dan bawang putih justru menurun drastis.

Sugiatni mengakui, jumlah pembeli kedua jenis bumbu dapur itu ikut anjlok seiring meningkatnya harga bawang. “Barang banyak, tapi harganya tinggi, jadi pembeli menurun drastis,” keluh dia.

Murni, salah satu pembeli di pasar Argosari mengatakan dirinya terpaksa mengurangi konsumsi bawang merah dan bawang putih sebagai bumbu dapur.

Advertisement

Pasalnya, lonjakan harga yang mencapai dua kali lipat sangat mempengaruhi pengeluaran sehari-harinya untuk berbelanja.

Advertisement
Kata Kunci : Harga Bawang
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif