SOLOPOS.COM - Ilustrasi bus angkutan umum (JIBI/Dok)

Harga BBM turun, namun awak angkutan umum kesulitan jika harus menyesuaikan tarif angkutan dengan harga BBM

Harianjogja.com, BANTUL- Selisih harga kenaikan BBM dengan penurunan harga baru BBM yang tidak seberapa menjadi alasan awak angkutan di Bantul untuk tidak mengubah tarif.

Promosi Mali, Sang Juara Tanpa Mahkota

“Harga solar dari Rp7.500 sekarang menjadi Rp7.250. Tarifnya mau turun berapa. Kami nggak mau dipusingkan yang jelas pelayanan kami terhadap penumpang lebih baik,” kata seorang kondektur bus Jalur Jogja Parangtritis, Rabu (7/1/2015).

Saat ini para pengguna jasa angkutan umum untuk jurusan Jogja-Srandakan atau sebaliknya dikenakan tarif umum Rp7.000 atau dibawah harga solar satu liternya Rp7.250.

Sementara itu, terpantau untuk jasa layanan ojek tidak kesulitan menyikapi turunnya harga BBM jenis premium. Harga premium dari semula Rp8.500 menjadi Rp7.600 per liter disambut suka cita.

“Kalau ojek itu pelayanannya lebih mudah. Tarifnya juga kekeluargaan. Asal bisa untuk membeli bensin lagi langsung kita layani,” ujar Wahyudi di pangkalan ojek pasar Bantul.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya