SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Harga BBM turun, dan Organda DIY akan mengevaluasi tarif angkutan

Harianjogja.com, JOGJA– Organisasi Angkutan Darat Daerah Istimewa Yogyakarta segera mengevaluasi tarif angkutan umum pascapenurunan harga bahan bakar minyak.

Promosi Iwan Fals, Cuaca Panas dan Konsistensi Menanam Sejuta Pohon

“Kami segera melakukan evaluasi dan penghitungan ulang berbagai komponen harga yang menentukan tarif angkutan,” kata ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Agus Adriyanto, Selasa (5/1/2016).

Menurut Agus setelah melakukan penghitungan ulang berbagai komponen angkutan, pihaknya masih akan menggelar pertemuan dengan Pemerintah DIY melalui Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika DIY untuk mendiskusikan persoalan tarif pascapenurunan harga BBM tersebut.

Kebijakan pemerintah menurunkan harga BBM, menurut dia akan memberikan angin segar bagi para pengusaha angkutan karena meringankan beban operasional. Kendati demikian, hal itu tidak serta merta menjadi pemicu penurunan tarif angkutan.

“Tapi tentu tidak bisa serta merta [tarif angkutan] lalu turun,” kata Agus, seperti dikutip dari Antara.

Ia mengatakan dalam mengambil keputusan penyesuaian harga, turunnya harga BBM tidak dapat dijadikan ukuran utama. Banyak komponen lain yang ikut mempengaruhi tarif angkutan seperti harga suku cadang kendaraan, serta gaji sopir.

“Apalagi kita tahu upah menimum kabupaten/kota [UMK] serta standar kebutuhan hidup layak (KHL) yang kemarin dinaikkan juga berdampak kenaikan gaji sopir,” kata dia.

Selain itu, kata dia, pendapatan atau tingkat okupansi masing-masing pengusaha angkutan akhir-akhir ini juga cenderung masih rendah. Okupansi angkutan antarkota antarprovinsi (AKAP) saat ini rata-rata di kisaran 30-40%, sementara angkutan antarkota dalam provinsi (AKDP) hanya mencapai 15-20%.

Meski demikian, ia tidak menampik bahwa penurunan tarif angkutan dapat menjadi salah satu faktor untuk mendorong minat masyarakat menggunakan moda transportasi umum, daripada kendaraan pribadi. Namun opsi penurunan tarif, kata dia, untuk saat ini masih cukup berat bagi pengusaha angkutan darat.

“Untuk mendorong minat masyarakat, setidaknya kami telah melakukan peremajaan armada baik taxi maupun kendaraan umum lannya,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya