SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Petani Kediri seusai panen cabai rawit, Jumat (30/1/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Rudi Mulya)

Petani Kediri seusai panen cabai rawit, Jumat (30/1/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Rudi Mulya)

Harga cabai naik di Kulonprogo melegakan para petani cabai di wilayah itu. Mereka mengaku ikut menikmati keuntungan dari kenaikan harga tersebut 

Promosi Pemimpin Negarawan yang Bikin Rakyat Tertawan

 

Harianjogja.com, KULONPROGO-Naiknya harga cabai di pasaran disambut kegembiraan petani cabai di Kulonprogo. Mereka mengaku meraup untung besar.

Suyono, petani cabai di Desa Bugel, Kecamatan Panjatan mengaku bisa menjual cabai di pasar lelang kelompok tani seharga Rp19.000 per kilogram (kg). Harga tersebut memang terus meningkat setelah pekan lalu mencapai Rp16.000 per kg. “Harganya memang lagi bagus karena harga cabai di pasaran sekarang juga makin mahal,” kata Suyono, Senin (8/6/2015).

Suyono mengaku produktivitas tanaman cabai miliknya menurun hingga 40 persen. Gangguan hama dan curah hujan yang tinggi diperkirakan menjadi penyebabnya. Padahal, permintaan pasar mengalami peningkatan. Menurutnya, kondisi itulah yang kemudian memicu kenaikan harga.

Suyono mengatakan, dia memang harus lebih rajin memupuk dan telaten merawat tanaman cabai. Meski demikian, harga jual yang tinggi membuat petani tidak rugi. “Hasilnya [panen] memang kurang bagus. Biasanya sekali panen bisa sampai dua kuintal, sekarang cuma satu kuintal. Untungnya kita bisa jual lebih tinggi juga,” ujarnya.

Kenaikan harga jual cabai juga menjadi angin segar bagi kalangan buruh tani. Salah satunya bagi Pateni, buruh tani yang sedang membantu Suyono. “Sehari dibayar Rp50.000. Biasanaya bisa memetik cabai sampai 40 kg,” kata Pateni.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya