Jogja
Selasa, 21 Februari 2017 - 13:20 WIB

Harga Cabai Tinggi, Mengapa Pedagang Enggan Beli Langsung dari Petani?

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Abdul Hamied Razak/JIBI/Harian Jogja)

Harga cabai di pasar masih tinggi

Harianjogja.com, JOGJA-Harga cabai rawit merah masih stabil tinggi. Di Pasar Kranggan, harganya mencapai Rp140.000 per kilogram (kg). Meski bisa memperoleh komoditas cabai dari petani agar bisa mendapatkan harga yang lebih murah, pedagang enggan melakukannya.

Advertisement

Salah satu pedagang sayuran Hadi Suparto mengatakan, selama ini dia tidak kulak cabai rawit dari petani. Pihaknya mengakui cara itu bisa membantu menstabilkan harga karena setidaknya ia bisa mendapatkan harga yang lebih murah dibandingkan dari distributor.

“Kalau kulakan yang di sini [pasar] saja, nanti disetori. Nek kudu tuku neng petani, kesel, wis tuwo [kalau harus beli di petani, capai, sudah usia tua],” katanya pada Harianjogja.com, Senin (20/2/2017).

Ia berdalih, jumlah cabai yang ia kulak setiap hari juga tidak banyak sehingga ia tidak perlu jauh-jauh membeli ke petani.

Advertisement

Sementara itu, salah satu petani cabai di Bantul, Zahrowi, mengatakan sebenarnya pedagang bisa membeli cabai langsung ke petani. Petani akan melayani pembelian grosir maupun eceran. Cara ini menurutnya memang bisa membantu menstabilkan harga tetapi sayangnya, pasokan cabai rawit di petani pada saat ini sedang terbatas.

“Bisa saja [membeli cabai langsung ke petani]. Mau berapapun bisa. Hanya masalahnya sekarang barangnya lagi nggak ada karena petani belum panen,” katanya dihubungi melalui sambungan telepon.

Tanaman cabai yang ia budidayakan juga masih berumur empat minggu sehingga belum siap berbuah. Selain itu, kondisi lahan yang mengandung banyak air juga membuat kualitas cabai menurun. Cabai mudah busuk dan berkerut.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif