SOLOPOS.COM - Ilustrasi daging ayam (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Harianjogja.com, JOGJA- Ketua Asosiasi Peternak Ayam Yogyakarta (Apayo) Hari Wibowo mengatakan, naiknya harga daging ayam dipengaruhi oleh kenaikan harga BBM. Pasalnya, harga ayam broiler hidup saat ini justru mengalami penurunan.

“Karena over produksi, harga ayam justru turun Rp1.000. dari Rp23.500 menjadi Rp22.500 per ekor. Kalau harga daging ayam naik, itu pedagangnya yang menaikkan karena kenaikan harga BBM,” jelasnya, Kamis (20/11/2014).

Promosi Ada BDSM di Kasus Pembunuhan Sadis Mahasiswa UMY

Dia menjelaskan, selisih harga jual daging ayam dengan harga ayam hidup rata-rata sebesar Rp3.000 saja. Namun, ada juga pedagang yang menaikkan selisih harga hingga Rp5.000. Artinya, jika harga daging ayam saat ini sebesar Rp27.000-Rp28.000 per kg di nilai masih wajar.

“Kalau harga daging ayam di atas Rp30.000 per kg itu justru tidak wajar. Sebab, harga ayam hidup saat ini justru turun,” sambung Hari.

Untuk harga telur ayam saat ini memang ada kenaikan. Di tingkat produksi, harga telur ayam naik dari Rp15.300 per kg menjadi Rp15.600 per kg atau rata-rata naik Rp300 per kg.

Kalau saat ini pedagang telur menjual telur ayam antara Rp17.000-Rp17.500 per kg, katanya, hal itu masih dinilai wajar.

“Kalau harga telur saat ini dikandang memang sudah naik. Wajar kalau di tingkat pedagang juga naik. Kami hanya berharap, daya serap baik telur maupun daging ayam broiler terus meningkat,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya