SOLOPOS.COM - Ilustrasi pedagang daging ayam (JIBI/Harian Jogja/Bisnis Indonesia)

pedagang dading ayam

Harian Jogja.com, JOGJA—Melambungnya harga daging sapi membuat permintaan daging ayam di Kota Jogja naik. Tak pelak, kondisi ini dimanfaatkan sejumlah pedagang nakal untuk menjual daging ayam mati kemarin (tiren).

Promosi Era Emas SEA Games 1991 dan Cerita Fachri Kabur dari Timnas

Kepala Bidang Peternakan Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Pertanian (Disperindagkoptan) Kota Jogja, Benny Nurhantoto, mengakui adanya peredaran daging ayam tiren di sejumlah pasar tradisional di Jogja.

“Biasanya dalam wujud ayam dan belum dipotong-potong,” katanya saat ditemui wartawan, Rabu (31/7/2013).

Menurut dia, temuan beredarnya daging ayam tiren bukan kali pertama terjadi di Kota Jogja.  Beberapa waktu Benny mengaku menangkap pelakunya, namun karena adanya sistem tertentu atau sindikat, maka cukup sulit untuk melakukan pencegahan.

“Kami hanya bisa memaksimalkan inspeksi mendadak ke pasar tersebut. Meskipun cukup sulit untuk mencegah peredarannya,” katanya.

Kepala Seksi Pengawasan Mutu, Komoditas dan Kesehatan Hewan Disperindagkoptan Kota Jogja, Endang Finiarti, menyatakan sejak harga daging sapi naik, permintaan daging ayam di pasaran melonjak drastis.

Hal inilah yang dimanfaatkan sindikat tersebut mengambil keuntungan dengan menjual daging ayam tiren.  “Kami imbau warga untuk waspada,” ujar Endang.

Terkait peredaran daging babi yang dicampur daging sapi, Endang mengakui belum menemukannya di sejumlah pasar tradisional di Jogja.
Dia mengindikasi peredaran daging babi dilakukan di sejumlah pedagang bakso. “Itulah yang sulit untuk kami antisipasi,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya