SOLOPOS.COM - Pemilik pangkalan elpiji ukuran 12 kg, Irawan menunggu konsumen di kios miliknya di kawasan Kelurahan Wonokarto, Kecamatan Wonogiri, Kamis (11/9/2014). (Bony EW/JIBI/Solopos)

Harga elpiji 12 Kg sudah turun namun pengusaha kuliner di Kulonprogo ada yang belum tahun

Harianjogja.com, KULONPROGO- Pengusaha Kuliner Tak Tahu Harga Elpiji 12 kg turun.

Promosi Liga 1 2023/2024 Dekati Akhir, Krisis Striker Lokal Sampai Kapan?

Harga elpiji 12 kg ditetapkan turun sebanyak Rp5.600 per Selasa (5/1/2016) lalu. Namun, penuruna harga tersebut belum dirasakan oleh kalangan pengusaha kuliner di Wates, bahkan beberapa menyatakan belum tahu mengenai penurunan tersebut. “Sudah turun ya? wah saya tidak tahu,” jelas Yuli Astuti, salah satu pengusaha bakery di Wates pada Jumat (8/1/2016).

Ia sendiri mengaku masih membeli elpiji 12 kg dengan harga lama, berkisar Rp148.000 per tabung. “Terakhir beli sekitar dua hari lalu [Rabu ], harganya Rp148.000,” jelas Yuli.

Ia mengaku biasanya membeli elpiji jenis tersebut melalui layanan pengantaran hingga harganya sedikit lebih mahal dari biasanya.

Mengenai tambahan omzet terkait penurunan harga elpiji, Yuli mengaku belum merasakan efeknya. Selain karena penurunnya yang tidak seberapa, ia menyebutkan jika usahanya tidak menghabiskan terlalu banyak elpiji dalam sebulan.

“Sebulan kami hanya pake 3 atau 4 untuk bikin kue, bedanya tidak seberapa,” ujar Yuli. Dengan jumlah bahan bakar tersebut, ia biasanya memproduksi 250 buah kue setiap harinya.

Hal serupa juga dinyatakan oleh Husnah, salah satu pengusaha catering. Meski sudah sempat membeli elpiji 12 kg dengan harga terbaru, menurutnya selisih omzet yang didapatkan tidak seberapa karena harga bahan baku masih tetap sama. “Harga bahan-bahannya masih sama, jadi kalo elpiji cuma turun sedikit yang nggak ngefek,” jelas Husnah.

Husnah sendiri telah membeli elpiji 12 kg dengan harga baru yakni Rp133.500 per tabung. Sebelumnya ia biasa mengeluarkan biaya sebanyak Rp150.000 untuk setiap tabung elpiji 12 kg yang ia gunakan. Berbeda dari beberapa pengguna gas elpiji 12 kg, Husna biasa membeli langsung elpiji jenis itu ke pengecer. “Saya biasa belinya di toko berjejaring itu,” ujar Husna.

Sebelumnya, Kurniawati, pemilik pangkalan gas di daerah Mutihan, Wates menyatakan jika penurunan tarif elpiji 12 kg tak berpengaruh banyak ke masyarakat. Pasalnya, elpiji jenis ini saat ini hanya laku dibeli oleh para pengusaha makanan. “Rumahan kalo bagus juga tetap pake tabung melon, paling pengusaha kuliner yang pake tabung biru,” ujar Kurniawati.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya