SOLOPOS.COM - Ilustrasi daging ayam (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Kebiasaan para peternak ayam biasanya akan memanen pada H-7 sampai H+7 Lebaran dengan begitu pasokan daging akan selalu ada.

Harianjogja.com, BANTUL– Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi (Disperindagkop) Kabupaten Bantul, menjamin stok dan pasokan daging ayam ke pedagang pasar tradisional akan tercukupi hingga menjelang dan setelah Lebaran 2016.

Promosi Yos Sudarso Gugur di Laut Aru, Misi Gagal yang Memicu Ketegangan AU dan AL

Kepala Disperindagkop Kabupaten Bantul, Sulistyanto mengatakan kecenderungan kenaikan harga daging ayam memang ada, tetapi untuk pasokan daging masih lancar. Kebiasaan para peternak ayam biasanya akan memanen pada H-7 sampai H+7 Lebaran dengan begitu pasokan daging akan selalu ada.

“Biasanya warga maupun peternak ayam potong di Bantul saat menjelang bulan puasa memelihara ayam, kemudian hasilnya bisa dinikmati atau dijual saat menjelang Lebaran,” ujar Sulistyanto, Minggu (3/7/2016).

Dengan demikian, meskipun jumlah ayam dari para peternak kecil tidak banyak, namun pasokan mereka akan menambah jumlah ketersediaan daging ayam di pasaran untuk memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat yang meningkat saat Lebaran.

“Dari para peternak non-reguler atau dari masyarakat biasa tersebut yang akan menambah jumlah ketersediaan daging, meskipun jumlah peliharaan tidak banyak hanya sekitar 50 sampai 200 ayam, jika dikalikan beberapa peternak jumlahnya sudah banyak,” katanya.

Menurutnya, meskipun pasokan daging ayam ke pedagang selalu ada, namun dipasaran harga daging juga naik hal tersebut sudah menjadi permasalahan yang biasa menjelang hari raya seperti saat ini. Namun demikian pihak Disperindagkop menjamin kenaikan harga yang akan terjadi tidaklah signifikan hanya berkisar satu sampai lima persen.

“Jika peternak sudah panen kecenderungan kenaikan harga tidak akan terlalu tinggi, hal tersebut sudah kami komunikasikan dengan pedagang. Nanti saat Lebaran harga ayam bisa di angka Rp34.000 dari harga yang sebelumnya yakni Rp 32.000 per kilogram,” ujarnya.

Sulistyanto mengatakan, dengan kenaikan harga daging ayam yang hanya Rp2.000 per kilogram saat Lebaran itu masih dianggap wajar dan masih dalam batas toleransi karena disebabkan meningkatnya kebutuhan saat Lebaran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya