Jogja
Selasa, 14 Maret 2017 - 04:20 WIB

HARGA KEBUTUHAN POKOK : Bahan Makanan Kompak Turun, Daging Sapi Masih Stabil

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Cabai rawit merah di Pasar Beringharjo, pasokan mulai kembali normal dan harga di pasaran berasur turun sejak, Jumat (10/3/2017). (Holy Kartika N.S/JIBI/Harian Jogja)

Harga kebutuhan pokok untuk cabai masih tembus ratusan ribu.

Harianjogja.com, JOGJA — Beberapa harga komoditas bahan pangan pada Senin (13/3/2017) kemarin banyak mengalami penurunan. Selain cabai rawit, penurunan juga terjadi pada bawang putih.

Advertisement

Baca Juga : HARGA KEBUTUHAN POKOK : Cabai Rawit Berangsur Turun Jadi Rp100.333

Berdasarkan data rata-rata harga di Beringharjo, Kranggan, dan Demangan, harga cabai rawit merah pada Senin kemarin turun menjadi Rp100.333 dari sebelumnya Rp109.000. Penurunan harga juga terjadi pada komoditas bawang merah dan bawang putih. Bawang merah turun Rp333 per kg dari Rp37.333 sementara bawang putih turun Rp1.000 dari harga Rp34.667.

Komoditas kubis juga terpantau turun dari Rp6.333 menjadi Rp6.000 sementara tomat turun dari Rp6.333 menjadi Rp5.667 per kg. Minyak goreng sawit tanpa merek juga turun dari Rp12.833 menjadi Rp12.333.

Advertisement

Sementara itu, harga daging sapi di pasaran terpantau stabil. Saat ini, harga daging sapi kelas I di Pasar Beringharjo dijual Rp120.000 dan kelas II Rp115.000. Salah satu pedagang di Pasar Beringharjo bernama Waltinem mengatakan, sudah beberapa bulan harga daging sapi tidak berubah. Menurut prediksinya, harga daging sapi akan kembali bergerak menjelang Lebaran nanti.

Dalam sehari, ia bisa menjual dua kuintal daging kepada konsumen yang rata-rata sudah berlangganan. Mereka adalah pengusaha rumah makan.

Waltinem mengakui minat beli kalangan rumah tangga terhadap daging sapi cenderung rendah terlebih saat harga daging sapi menyentuh Rp120.000. “Buat mereka harga Rp120.000 itu mahal. Paling mereka beli sedikit-sedikit untuk campuran. Itu saja milih yang murah yang Rp115.000,” tuturnya, Senin (13/3/2017).

Advertisement

Menurutnya, konsumen rumahan ini tidak akan membeli dalam jumlah banyak jika tidak memiliki hajatan besar di rumahnya. Minimal untuk arisan, Lebaran atau hari raya keagamaan lainnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif