SOLOPOS.COM - Operasi pasar oleh Bulog Divre DIY di Pasar Beringharjo, Jogja, Rabu (25/5/2016). (Kusnul Isti Qomah/JIBI/Harian Jogja)

Harga kebutuhan pokok dikendalikan salah satunya dengan kegiatan operasi pasar

Harianjogja.com, JOGJA- Kebiasaan melonjaknya harga bahan pangan di pasar menjadi perhatian Pemerintah. Perum Bulog Divre DIY langsung melakukan intervensi pasar dengan menggelar operasi pasar sesuai instruksi Bulog Pusat.

Promosi Mimpi Prestasi Piala Asia, Lebih dari Gol Salto Widodo C Putra

Kepala Perum Bulog Divre DIY M Sugit Tedjo Mulyono mengatakan, operasi pasar dilakukan sejak Selasa (24/5/2016) hingga dua atau tiga hari sebelum Lebaran.

“Tujuannya untuk menstabilkan harga di pasaran. Ini antisipasi untuk kenaikan harga bahan pangan ketika Ramadhan dan Lebaran,” ujar dia ketika ditemui secara terpisah di Kebon Ndelik, Jogja, Rabu (26/5/2016).

Ada empat bahan pangan yang dijual dalam operasi pasar ini yakni beras, gula pasir, minyak goreng, dan bawang merah. Keempat bahan pangan ini memiliki pengaruh yang besar terhadap inflasi sehingga perlu dikendalikan. Perum Bulog Divre DIY mendapatkan pasokan dari Bulog Pusat khususnya untuk gula pasir dan bawang merah.

Operasi pasar digelar setiap hari di dua pasar. Adapun harganya Rp7.800 untuk per kg beras, minyak goreng Rp12.500 per liter, gula pasir Rp12.500 per kg, dan bawang merah Rp25.000 per kg. Sejauh ini, Perum Bulog Divre DIY sudah menyalurkan lima kwintal beras, 3,5 kwintal gula pasir, 198 liter minyak goreng, dan 112 kg bawang merah.

“Peminatnya sangat sedikit. Itu artinya, harga di pasaran masih stabil. Belum ada lonjakan. Tapi, kami sudah ambil langkah untuk intervensi agar harganya terkendali,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya