SOLOPOS.COM - Seorang pedagang daging ayam di Pasar Kranggan menyediakan daging ayam dalam bentuk fillet, Senin (1/8/2016). (Bernadheta Dian Saraswati/JIBI/Harian Jogja)

Harga kebutuhan pokok di pasar tradisional di Jogja masih fluktuatif sehingga pedagang terus berupaya medongkrak keuntungan

Harianjogja.com, JOGJA-Harga komoditas daging ayam belum stabil pasca Lebaran 2016. Kondisi ini berakibat pada keuntungan pedagang yang semakin menipis. Pedagang pun merekayasa dengan menyediakan ayam fillet untuk mendongkrak keuntungan.

Promosi Semarang (Kaline) Banjir, Saat Alam Mulai Bosan Bersahabat

Sartini, salah satu pedagang Pasar Kranggan, Jogja, mengatakan saat ini harga daging ayam dijual Rp32.000 per kilogram (kg). Ia hanya mampu meraup untung maksimal Rp750 per kg. Jika ia menjual dalam bentuk fillet, keuntungan yang diperoleh sedikit lebih tinggi.

Ia menghitung, harga penjualan setial 5 kg daging ayam nonfilet hanya Rp160.000. Sementara untuk penjualan daging fillet bisa mencapai Rp166.000. “Lima kilo [daging ayam yang belum difillet] itu tulangnya 1,5 kg dan dagingnya 3,5 kg. Tulang laku Rp8.000 [per kg] dan dagingnya Rp44.000 [per kg]. Lumayan bisa mendongkrak untung kita,” kata perempuan asal Godean, Sleman tersebut, Senin (1/8/2016).

Menurutnya harga daging ayam masih kerap berubah-ubah. Tidak sampai satu minggu, harga di tingkat pedagang eceran sudah berganti. Pada Lebaran kemarin, harga daging ayam mencapai Rp45.000 dan kini semakin turun meski belum dapat dikatakan stabil. “Sekarang banyak yang ewuh [hajatan] jadi harganya masih tinggi,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya