SOLOPOS.COM - Ilustrasi pedagang beras (JIBI/Solopos/Dok.)

Harga kebutuhan pokok di Jogja terus merangkak naik, khususnya komoditas beras

Harianjogja.com, JOGJA- Harga beras terus merangkak naik dengan kenaikan antara Rp300 hingga Rp500 per kg. Salah satu pemicunya adalah tersendatnya pasokan distribusi beras dalam beberapa minggu terakhir.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Pantauan Harianjogja.com, Sabtu-Minggu (21-22/2/2015) di beberapa pasar tradisonal harga beras terus naik. Menurut sejumlah pedagang, pasokan beras dari sejumlah distributor mengalami keterlambatan lantaran sejumlah daerah seperti Purworejo dan Klaten kesulitan stok.

“Kalau pesan pagi, biasanya sore sudah dikirim. Tapi, beberapa hari ini berbeda. Kiriman baru datang antara empat sampai lima hari,” kata Sunarsih pedagang Sembako di Pasar Beringharjo, Sabtu (21/2/2015).

Tersendatnya pasokan beras, katanya, berdampak pada kenaikan harga. Harga beras sudah naik rata-rata Rp500 per kg dari distributor. Agar tidak merugi, para pedagang juga menaikkan harga untuk penyesuaian.

Pedagang mengakui, dampak kenaikan harga tersebut menyebabkan penjualan mereka turun.

“Kami harus menyesuaikan harga agar tidak rugi. Tapi penjualan juga turun. Biasanya pelanggan membeli 10kg dikurangi jadi 8 kg,” ujar Sunyoto pedagang beras di Pasar Kranggan.

Di pasaran, harga beras jenis C-4 rata-rata dipatok Rp10.000 per kg. Harga tersebut lebih mahal Rp500 per kg dari pekan lalu. Sementara, untuk beras jenis C-4 Super dan Metik, saat ini dijual rata-rata Rp11.000 per kg atau naik Rp700 perkg.

Harga beras satu sak isi 25 kg, saat ini naik antara Rp25.000 hingga Rp27.500 per sak. Saat ini, harga beras kualitas premium per sak dijual Rp267.500 per sak dan kualitas medium dijual Rp257.500 per sak.

Keadaan tersebut menurut pedagang masih akan bertahan hingga Maret nanti mengingat masa panen baru akan datang pada pertengahan bulan tersebut. Meskipun demikian, pedagang mengharap agar harga cepat kembali stabil.

“Ya sama-sama kasihan, pedagang dan pembelinya. Kalau terlalu naik, kan dagangan tidak cepat habis. Yang beli juga mengurangi pembelian. Semoga pasokan kembali lancar ,” jelas Sri Rahayu, pedagang beras grosir di jalan Kaliurang, Sleman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya