SOLOPOS.COM - Seorang pedagang sembako di Pasar Argosari, Kecamatan Wonosari sedang melayani pembeli. Kamis (27/4/2017) (Irwan A. Syambudi/JIBI/Harian Jogja)

Harga kebutuhan pokok di Gunungkidul mulai terasa naik

Harianjogja.com, JOGJA — Menjelang datangnya bulan suci Ramadan sejumlah harga kebutuhan pokok mulai merangkak naik. Setelah didahului naiknya harga gula pasir, kini diikuti kenaikkan harga daging ayam, dan sejumlah kebutuhan pokok lainnya.

Promosi Mendamba Ketenangan, Lansia di Indonesia Justru Paling Rentan Tak Bahagia

Salah seorang pedagang ayam di Pasar Argosari, Siti Suwarni mengatakan sudah sejak sepekan terakhir harga daging ayam mengalami kenaikkan Rp2.000. Sebelumnya harga daging ayam per ekor Rp30.000, sekarang menjadi Rp32.000 per ekor.

Dia mengatakan, kenaikan ini terjadi karena banyaknya permintaan daging ayam di pasaran menjelang bulan puasa. Selain itu, faktor lain yakni banyak peternak yang lebih mengutamakan persediaan untuk lebaran sehingga persediaan mereka terbatas dan harganya dinaikkan.

Namun demikian pasokan daging ayam di pasaran kata dia masih tetap lancar, dan pembeli cukup stabil meski harga naik. “Kenaikkanya memang belum terlalu signifikan, kalau menjelang lebaran biasanya naiknya lebih tinggi,” kata Siti, Kamis (27/4/2017).

Selain harga daging ayam yang mengalami kenaikkan, harga bawang putih juga mengalami kenaikan. Dari harga semula Rp35.000 per kilogram menjadi Rp50.000 per kilogram. Kenaikan ini juga terjadi semenjak sepekan yang lalu.

“Naik sekitar Rp 15.000 per kilogram, sudah seminggu yang lalu.” ujar salah seorang pemilik toko sembako di Pasar Argosari, Deni Agus.

Dia juga mengatakan terjadi kenaikan pada  harga Telur dari Rp 17.000 menjadi Rp19.000 per kilogram. Sementara harga gula pasir sudah terlebih dahulu mengalami kenaikan sejak awal April lalu, yakni  dari harga Rp12.000 menjadi Rp13.000 per kilogram.

Dikatakannya, saat ini masalah yang dihadapi pedagang adalah sepinya pembeli. Deni pun memperkirakan keadaan seperti ini akan terus terjadi sampai hari H minus tujuh sebelum hari raya lebaran.

“Saat ini daya beli masyarakat menurun, bahkan seringnya sepi, namun harga-harga masih akan terus naik sampai lebaran nanti,” katanya.

Sementara itu, Kepala Seksi Metrologi dan Perlindungan Konsumen, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Gunungkidul, Supriyadi mengatakan kenaikkan harga masih dalam batas wajar.

Menurutnya kenaikan harga dikatakan tidak wajar jika sudah menembus angka diatas 15%. ”Kalau saat ini  memang ada kenaikan harga sejumlah bahan kebutuhan pokok, namun masih wajar,” kata dia.

Menjelang Ramadan pihaknya akan segera melakukan pantauan harga langsung di pasar-pasar bersama Tim Pemantau Infalasi Daerah (TPID) dari Pemda DIY. Kata dia rencana pantauan harga menjelang Ramadan akan dilakukan pada 8 Mei mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya