SOLOPOS.COM - (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/SOLOPOS)
Harga kebutuhan pokok di Jogja berangsur turun
Harianjogja.com, JOGJA–Harga bahan pangan cenderung turun. Namun, ada beberapa bahan pangan yang pasokannya berkurang seperti kentang sehingga harga tetap tinggi.
Satu pedagang di Pasar Kranggan, Sulami mengatakan, harga kentang masih di kisaran Rp20.000 per kg untuk kentang besar dan Rp16.000 per kg untuk kentang kecil. Standarnya, kentang besar dijual di kisaran Rp13.000 per kg. Pedagang terpaksa menjual dengan harga tinggi karena pasokan yang masih minim.
“Saya cari di mana-mana juga sulit. Pasokannya enggak ada jadi ya harganya naik,” kata dia, Jumat (15/7/2016).
Sulami mengungkapkan, tingginya harga kentang berpengaruh pada penjualannya karena peminat kentang menjadi berkurang. Namun, bagi pedagang dan pembeli, hal itu tidak menjadi persoalan karena kentang bukan merupakan kebutuhan utama. Kebanyakan, pembeli beralih ke bahan pangan lainnya.
“Kalau kentang mahal ya tidak usah masak kentang. Lebih baik beli telur karena lebih murah. Bagi kami [pedagang] juga tidak masalah karena bukan bahan makanan yang paling diburu,” kata dia.
Sementara itu, data dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY menunjukkan, belum ada kenaikan dan penuran harga. Harga rata-rata beras IR I masih di kisaran Rp10.000 per kg dan IR II Rp9.333 per kg. Harga rata-rata gula pasir Rp15.417 per kg, daging sapi kualitas I Rp117.542 per kg, daging sapi kualitas II Rp114.083, dan daging sapi kualitas III Rp107.208 per kg.
Sementara itu, harga rata-rata daging ayam broiler masih stabil Rp38.417 per kg, daging ayam kampung Rp77.083 per kg, dan telur ayam broiler RP19.958. Rata-rata harga bahan pangan didapat dari hasil pantauan Disperindag DIY di tiga pasar yakni Beringharjo, Kranggan, dan Demangan.