SOLOPOS.COM - Seorang pedagang daging ayam di Pasar Kranggan menyediakan daging ayam dalam bentuk fillet, Senin (1/8/2016). (Bernadheta Dian Saraswati/JIBI/Harian Jogja)

Harga kebutuhan pokok bisa ditekan dengan memotong rantai distribusi

Harianjogja.com, JOGJA- Ketua Asosiasi Peternak Ayam Yogyakarta (Apayo), Hari Wibowo mengatakan, pada dasarnya siapapun boleh membeli ayam di peternak hanya saja ada pembatasan minimal pembelian.

Promosi Ayo Mudik, Saatnya Uang Mengalir sampai Jauh

“Kami batasi 100 ekor,” kata dia, Senin (1/8/2016).

Menurutnya jika pedagang eceran ingin langsung membeli ayam dari peternak, hal tersebut dinilai kurang efisien.

“Enggak efisien karena jaraknya [menuju kandang] mencapai 50-70 kilo [kilometer]. Kandang kan di pelosok jauh pemukiman,” kata Hari.

Kandang miliknya sendiri terletak di dekat pesisir pantai Gunungkidul sehingga dengan jarak yang cukup jauh tersebut tidak efisien bagi pedagang jika membeli ayam secara langsung ke peternak. “Apalagi belinya cuma 100, kan enggak efisien,” ujar dia.

Harga daging ayam yang mencapai Rp45.000 pada Lebaran kemarin memberi andil besar dalam inflasi DIY bulan Juli. Badan Pusat Statistik (BPS) DIY mencatat inflasi DIY sebesar 0,94% dibandingkan bulan sebelumnya. Sementara andil daging ayam sebesar 0,09%.

Pedagang daging ayam di Pasar Kranggan bernama Partiyem mengatakan, kebetulan momentum liburan anak sekolah bersamaan dengan Lebaran sehingga harga daging ayam menjulang sampai Rp45.000 per kg.

Ia mengaku tak dapat mengambil banyak keuntungan dari penjualan daging ayam karena harga yang diperoleh dari distributor sudah tinggi. Sementara jika ingin membeli ayam langsung dari peternak, ada ketentuan minimal pembelian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya